Banggar Soroti Pertumbuhan Ekonomi tidak Berbanding Lurus dengan Kemiskinan di Sulteng
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tangah (Sulteng) menggelar rapat lanjutan Badan Anggaran (BANGGAR) Bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Terkait Pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPAS-P) tahun anggaran 2023 di Ruang Sidang Utama DPRD, Senin (21/08/2023).
Rapat ini dipimpin langsung Ketua DPRD, Nilam Sari Lawira yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua-III H. Muharram Nurdin bersama sejumlah Anggota Banggar lainnya.
Sementara dari pihak TAPD, dihadiri langsung oleh Ketua TAPD Novalina bersama seluruh jajaran OPD terkait yang tergabung dalam TAPD Sulteng.
Ketua TAPD Provinsi Sulteng untuk memberikan penjelasan terkait pembahasan rancangan kebijakan umum perubahan APBD (KUPA) dan juga prioritas anggaran sementara perubahan (PPAS-P) tahun anggaran 2023.
Salah satu dari beberapa penyampaian itu, adalah terkait masalah penurunan garis kemiskinan di wilayah sulteng.
Merespon itu, anggota banggar DPRD Sulteng, Sonny Tandra, menyampaikan, bahwa berdasarkan data, bahwa garis kemiskinan di wilayah sulteng itu cukup tinggi, dengan menempati posisi kedua setelah Provinsi Gorontalo.
“Jika dilihat dari data perbandingan garis kemiskinan antara daerah di Wilayah Sulawesi, garis kemiskinan di Sulteng sebesar 12,30%, Sulbar 11,75%, Sulsel 8,65%, dan Sulawesi Utara 7%, maka hal itu sangat perlu kita pikirkan dan dicarikan solusinya secara bersamaan, agar persoalan garis kemiskinan di wilayah sulteng dapat menurun dengan cepat”, ungkapnya.
Namun kata Sony Tandra, jika dilihat dari segi pertumbuhan ekonomi di seluruh provinsi di Indonesia, provinsi sulteng menempati posisi kedua dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi setelah maluku utara, hal ini menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi sulteng tidak berbanding lurus dengan tingginya jumlah garis kemiskinan di wilayah sulteng.
“Olehnya diharapkan, agar penggunaan APBD betul-betul pada peruntukannya dan betul-betul tepat sasaran, sehingga penggunaan APBD betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan garis kemiskinan di sulteng dapat turun lebih cepat”, tandasnya.

 
													 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					