Pemprov Sulteng Perkuat Tata Kelola Energi dan Tambang, Gubernur Soroti PETI dan Akses Listrik Desa
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memperkuat arah strategis sektor energi dan pertambangan melalui rapat koordinasi internal yang dipimpin langsung Gubernur Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, Senin (28/7/2025) di Aula Dinas ESDM. Rapat ini juga dihadiri Kepala Dinas ESDM Ajen Kris, SE, MM, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dr. Yoppy Patiro, SH, MH.
Dalam arahannya, Gubernur menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus sejalan dengan prinsip keselamatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat. Ia meminta Dinas ESDM agar menjalankan kaidah pertambangan yang baik dalam setiap programnya.
“Saya minta tidak ada lagi jalan sendiri-sendiri. Semua harus terintegrasi dan mengutamakan kolaborasi,” tegas Anwar Hafid.
Ia juga menekankan pentingnya peran Dinas ESDM dalam menyukseskan program prioritas “BERANI Menyala”, yang menjadi bagian dari Nawacita BERANI. Program ini bertujuan memperluas akses listrik ke desa-desa terpencil dan ditargetkan digenjot dalam lima tahun mendatang melalui kerja sama intensif dengan PLN.
Selain itu, Pemprov Sulteng sedang menyiapkan pembentukan Satuan Tugas Pertambangan dan Lingkungan Hidup untuk merespons persoalan konflik tambang dan krisis ekologi di sejumlah daerah. Gubernur menyebut Satgas ini akan membantu menuntaskan berbagai masalah pertambangan, termasuk penambangan tanpa izin (PETI), yang selama ini menjadi sorotan publik.
Gubernur juga menginstruksikan Dinas ESDM untuk segera menyusun pedoman penanganan PETI yang legal dan terstruktur. Salah satu pendekatan yang disiapkan adalah skema kemitraan antara penambang rakyat dengan Koperasi Merah Putih sebagai upaya legalisasi berbasis pemberdayaan.
Ia turut mendorong penguatan koordinasi lintas instansi, termasuk Inspektur Tambang, Dinas Tata Ruang, dan BPN/ATR, agar seluruh program energi dan pertambangan berjalan terpadu dan tidak menimbulkan konflik di lapangan.
“Kita ingin pembangunan yang merata, terkoordinasi, dan menyentuh masyarakat paling bawah,” tutup Anwar Hafid. ***