Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menjanjikan kemudahan bagi setiap investor yang ingin menanamkan modalnya di wilayah tersebut.

Gubernur Anwar Hafid menyatakan, bahwa pihaknya siap membantu proses perizinan serta mencarikan solusi atas berbagai hambatan yang dihadapi pengusaha.

“Tidak ada tanah, kita carikan. Soal perizinan, kita bantu uruskan. Silakan ajak investor ke Sulteng, ketemu saya dan wakil gubernur, biar semuanya dimudahkan,” ujar Anwar Hafid saat menerima audiensi pengurus APINDO Sulawesi Tengah di Palu, Kamis 17 April 2025. Ia didampingi Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido.

Dalam pertemuan itu, Ketua APINDO Sulteng, Wijaya Chandra, memaparkan gagasan pendirian SMK Permesinan di Kota Palu yang akan bekerja sama dengan produsen alat berat asal Tiongkok. Rencana tersebut disambut positif oleh Anwar Hafid, karena sejalan dengan program “Sulteng Nambaso – Berani Cerdas”, yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Gubernur berharap hadirnya sekolah kejuruan tersebut dapat menjadi solusi nyata untuk menekan angka pengangguran, apalagi Pemprov Sulteng berkomitmen menanggung biaya praktik kerja industri (prakerin) bagi siswa.

“Selama ini yang menjadi kendala adalah mahalnya biaya prakerin, sehingga sekolah kejuruan tidak diminati. Apa yang menjadi kendala, kita carikan solusi, biar tamatan SMK bisa dapat pekerjaan sesuai keahliannya,” katanya.

Tak hanya soal pendidikan vokasi, APINDO juga menyoroti persoalan infrastruktur pelabuhan laut di Morowali.

Menurut Wijaya, mahalnya biaya bahan bangunan diakibatkan belum adanya pelabuhan yang bisa disandari kapal peti kemas. Ia menilai perlu ada langkah serius untuk menghadirkan pelabuhan barang agar logistik ke daerah industri lebih efisien.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Anwar mengungkapkan bahwa rencana pembangunan pelabuhan sebenarnya sudah diinisiasi sejak dirinya menjabat sebagai Bupati Morowali. Ia bahkan menyebut, peranannya dalam menghadirkan PT IMIP di Morowali, dimulai dengan keberanian mempersilakan perusahaan beroperasi sebelum seluruh perizinan rampung.

“Saat itu saya minta bangun dulu, setelah jadi perusahaan baru dilengkapi perizinannya,” ucap Anwar. Ia mengingatkan, jangan ada lagi sikap mempersulit investasi di Sulawesi Tengah.

Gubernur juga menantang APINDO Sulteng agar dapat menyiapkan kebutuhan pokok bagi operasional perusahaan besar seperti PT IMIP.

“Saya sudah ketemu pimpinan untuk pemberdayaan ekonomi lokal. Jangan semua dipasok dari luar Sulteng,” tegasnya.

Sebagai informasi, APINDO Sulteng akan melaksanakan Musyawarah Provinsi ke-IV pada 6-7 Mei 2025. Puncak acara akan diisi dialog publik bersama Ketua Umum DPN APINDO Shinta W. Kamdani dan Gubernur Anwar Hafid.

Audiensi tersebut turut dihadiri sejumlah pengurus APINDO Sulteng seperti Muhammad Ikbal, Gusti Ayu, Awaludin, Ito L, Ricky Tjui, Hj. Asnaniah, Musafir, dan Yamin Yunus.***