7 Penyebab Kolesterol Tinggi Selain Makanan
Kolesterol tinggi berkaitan dengan kenaikan resiko penyakit kardiovaskuler. Kandungan Kolesterol tinggi biasanya dihubungkan konsumsi makanan dengan kandungan Kolesterol, lemak jenu, dan lemak trans terlalu berlebih.
Faktor pola hidup yang lain seperti kurangnya kegiatan fisik dapat berperan dalam tingginya kandungan Kolesterol darah. Disamping itu, Kolesterol tinggi bisa disebabkan karena factor genetik dan ada keadaan klinis tertentu.
1. Terlalu Lama Duduk
Duduk sepanjang beberapa jam dalam satu hari berdampak jelek untuk kesehatan. Kelamaan duduk terkait dengan kegemukan, penyakit jantung, dan Kolesterol tinggi.
Saat kita duduk kelamaan, enzim yang mengganti Kolesterol jahat LDL jadi Kolesterol baik HDL alami pengurangan sampai 95%.
Satu analisis dari 13 study berkenaan waktu duduk dan tingkat kegiatan mendapati jika mereka yang duduk lebih dari 8 jam satu hari tanpa kegiatan fisik memiliki resiko kematian yang serupa dengan resiko kematian orang kegemukan dan perokok.
Akan tetapi, data analitis dari lebih dari 1 juta orang mendapati jika kegiatan fisik sedang sepanjang 60-75 menit setiap hari bisa menantang dampak kebanyakan duduk.
Untuk orang-orang dengan tugas yang mewajibkan duduk dalam waktu yang lama disarankan untuk kerap istirahat dari duduk kadang-kadang. Istirahat bisa berupa berdiri minimal tiap 30 menit sekali apabila memungkinkannya diteruskan dengan jalan sekitaran 5 menit tiap 1 jam.
2. Stres
Stress akut bisa menyebabkan beragam permasalahan kesehatan, terhitung Kolesterol tinggi. Riset memperlihatkan jika stress tingkatkan resiko LDL (Kolesterol jahat) tinggi dan turunkan kandungan HDL (Kolesterol baik).
Saat kita alami stress, kelenjar hipotalamus memacu pelepasan dua hormon (kortisol dan adrenaline) yang memacu semakin bertambah pesatnya detak jantung, menstimulasi pelepasan energi dan tingkatkan saluran darah ke otak.
Hormon kortisol dan adrenalin memacu produksi Kolesterol, yang mana dibuat hati untuk menyiapkan energi untuk badan dan membenahi kerusakan sel. Peranan hormon stress adalah menyiapkan energi badan untuk keadaan genting.
Akan tetapi bila energi ini tidak dipakai karena pemicu stress tidak membutuhkan tanggapan fisik, Kolesterol akan menimbun dengan bertahap, mengakibatkan kandungannya jadi tinggi dan bisa berakumulasi membuat jaringan lemak.
Efek lain kortisol adalah membuat lebih banyak gula, yang mana sebagai sumber energi periode pendek. Bila keadaan stress terjadi berkali-kali, gula secara berulang-ulang tidak dipakai dan lama-lama diganti jadi trigliserida atau asam lemak yang lain.
3. Kehamilan
Selama kehamilan, badan akan memakai Kolesterol untuk menolong perkembangan dan perubahan janin. Hingga kandungan Kolesterol darah ibu hamil bisa tingkatkan sampai 50% dalam trimester ke-2 dan ke-3 .
Kandungan kolesterol tinggi sepanjang kehamilan disebabkan karena peralihan dalam metabolisme hormon steroid sex, hepatik, dan adiposa. Selama kehamilan terjadi kenaikan produksi steroid sex. Kolesterol tinggi sepanjang kehamilan tidak membutuhkan pengatasan.
Kadar kolesterol tetap tinggi sampai sebulan sesudah melahirkan. Kenaikan sementara kandungan Kolesterol sepanjang kehamilan umumnya tidak beresiko untuk ibu atau janin. Tetapi bila saat sebelum hamil ibu sudah mempunyai Kolesterol tinggi, bisa dibutuhkan pengawasan klinis.
4. Menopause
Study yang dipublikasikan pada Journal of the American College of Cardiology memperlihatkan jika semua wanita alami kenaikan kandungan Kolesterol secara berarti saat dekati menopause.
Hormon kelamin wanita estrogen mempengaruhi kandungan Kolesterol darah. Saat kandungan estrogen alami pengurangan mencolok sesudah menopause, wanita akan alami kenaikan kandungan Kolesterol.
Penelitian menunjukkan jika dalam dua tahun sekitaran masa menstruasi paling akhir, kandungan LDL rerata pada wanita bertambah sampai sekitaran 10,5 point atau sekitaran 9%. Kandungan Kolesterol keseluruhan bertambah secara signifikan sampai sekitaran 6,5%.
Tidak itu saja, setelah menopause wanita akan alami kenaikan berat tubuh sekitaran 3,6-4,5 kg dan condong stop lakukan olahraga dengan teratur. Ini tingkatkan resiko Kolesterol tinggi.
5. Kurang Berolahraga
Olahraga membantu tingkatkan kandungan HDL yang mana terkait dengan resiko penyakit kardiovaskuler yang lebih rendah. Olahraga dapat menolong badan hilangkan LDL, mengalihkannya dari darah ke hati hingga bisa dimetabolisme atau dikeluarkan.
Melakukan olahraga teratur dan konsumsi diet sehat imbang sebagai peralihan pola hidup yang kerap disarankan buat mereka yang ingin jaga berat tubuh sehat dan turunkan LDL.
Kurang berolahraga dalam periode waktu yang lama bisa ke arah pada kegemukan, yang mana bisa mengakibatkan kenaikan kandungan Kolesterol secara berarti. Dikutip dari Everly Well, sampai 70% pasien dengan kegemukan alami abnormalitas dalam kandungan kolesterol dan trigliserida darah mereka.
Di samping itu, kegemukan yang mengakibatkan kandungan Kolesterol badan jadi tinggi kerap kali dibarengi kandungan LDL tinggi dan kandungan HDL rendah.
6. Merokok
Merokok bisa menurunkan kandungan HDL dan mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah. Dinding pembuluh yang hancur bisa tangkap partikel Kolesterol hingga bisa terjadi penimbunan Kolesterol dan pembangunan karies.
Karies selanjutnya akan mengakibatkan persempitan arteri dan limitasi saluran darah, keadaan ini dikatakan sebagai aterosklerosis. Aterosklerosis mempunyai potensi mengakibatkan gempuran stroke dan jantung.
Rokok mengandung beragam zat beracun, terhitung senyawa yang paling reaktif yang disebutkan acrolein. Acrolein bisa diserap secara mudah ke saluran darah lewat paru-paru dan memengaruhi metabolisme Kolesterol badan.
Penurunan kandungan HDL karena merokok muncul karena acrolein memengaruhi kekuatan bersihkan HDL dengan serang protein. Ini ke arah pada berlangsungnya penumpukan semakin banyak lemak dalam saluran darah dan semua badan.
Acrolein mempengaruhi LDL dengan menghalangi enzim defensif yang berperan jaga Kolesterol LDL masih tetap utuh. Tanpa enzim itu LDL jadi rawan pada oksidasi, satu proses kimiawi kompleks yang mengganti susunan molekuler LDL.
Perubahan susunan menyebabkan mekanisme imun tidak bisa mengenal LDL, hingga ke arah pada berlangsungnya inflamasi dan penimbunan semakin banyak LDL.
7. Penggunaan Obat
Penggunaan obat tertentu berpengaruh pada kadar Kolesterol, seperti pil KB, retinoid, anti virus, dan anti konvulsan. Kandungan Kolesterol dapat bertambah karena pemakaian beberapa obat untuk tekanan darah tinggi, seperti diuretik dan wujud lama dari beta bloker.
Bila kadar Kolesterol bertambah disebabkan oleh obat yang dipakai, seharusnya ditanyakan sama dokter. Dokter bisa memberi resep dengan jumlah yang lain atau menukar obat yang digunakan.