PALU – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan dengan tegas tetap konsisten memerangi gerakan radikalisme, pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Pengurus Koordinator Cabang PMII Sulteng Faisal A Sado pada acara peringatan Hari Lahir PMII yang ke 59 tahun. Sabtu, 27/04/19.

Kegiatan Harla itu mengangkat tema “Refleksi sejarah, menata gerakan PMII Sulawesi Tengah” yang dihadir oleh pengurus IKA PMII Sulteng, para alumni dan ratusan kader PMII Se Sulawesi Tengah.

Dalam sambutannya, Faisal A Sado menyatakan hari ini PMII Sulteng ada dua tanggung jawab yang harus diselesaiakan. Pertama peningkatan kulitas kader dan kedua memerangi gerakan ideologi trans nasional.

“Pertama kita harus bagaimana konsisten untuk meningkatkan kualitas kader – kader PMII di Sulteng” katanya.

“Menurutnya, kualitas kader harus ditingkatkan, agar bisa bersaing di kampus – kampus yang ada di sulawesi tengah, sehingga kader PMII itu bisa dihadalkan untuk menjawab tantangan hari ini. Persoalan bangsa hari ini tentunya menjadi tanggung jawab PMII, tanggung jawab kita semua sebagai kader PMII”, Tegasnya.

Lanjut dia, dengan tegas bahwa PMII Sulteng sampai hari tetap konsisten untuk memerangi gerakan radikalisme.

“Yang kedua adalah bagaiman PMII sampai hari ini tetap komitmen menjaga kesatuan NKRI, yang mana hari ini kita ketahui bersama, bahwa ada sekelompok orang yang sudah terang – terang mendeklarasikan menolak pancasila sebagai ideologi negara”, ungkapnya

“Gerakan – gerakan itu yang hari ini membuat perpecahan di masyarakat kita, maka PMII bergerak untuk memerangi gerakan – gerakan tersebut”, tutupnya

Senada dengan ketua PKC, Dr. H. Awaluddin, SE., SH., MH selaku pengurus IKA PMII Sulawesi tengah mewakili sambutan ketua IKA PMII Sulteng mengatakan ” Jangan pernah berhenti untuk bergerak, menambah kapasitas dan kapabilitas kader – kader PMII”, ucapnya

Lanjut Awaluddin “Memang tantangan kedepan semakin berat, politik identitas hari ini sudah jelas muncul di permukaan. Kader – kader tdk lagi bersembunyi – bersembunyi, sudah waktunya kita untuk muncul dipermukaan, olehnya Jangan takut untuk melakukan perubahan demi melawan semua itu”, tegasnya

Tak jauh berbeda, Sahran Raden, S.Ag., SH., MH Selaku MABINDA PMII Sulteng juga mengatakan ” kader PMII harus mengamalkan moto PMII Zikir, Fikir, Amal Shale. Dalam artian kader PMII kembali ke masjid, agar orang – orang yang menganut ideologi transnasional itu tidak menghilangkan kultur kebudayaan nusantara”, ungkapnya

Kegiatan itu ditutup dengan acara seremoni pemotongan Tumpeng oleh ketua PKC dan disaksikan para pengurus IKA PMII dan seluruh kader PMII se sulteng.