Kabar duka datang dari lingkungan Polres Tojo Una Una. Seorang personel kepolisian, RB (40), yang menjabat sebagai Kepala Seksi Umum (Kasium) di Polsek Tojo, meninggal dunia secara mendadak pada Selasa dini hari, sekitar pukul 03.00 Wita, di Desa Sabulira Toba, Kecamatan Ratolindo. Peristiwa ini masih menyisakan banyak pertanyaan.

Menurut keterangan resmi yang disampaikan Plt. Kasihumas Polres Tojo Una Una, Iptu Martono, RB awalnya menghadiri sebuah hajatan keluarga di desa tersebut. Di tengah acara, sempat terjadi keributan yang melibatkan dua rekannya. RB lalu mengambil inisiatif melerai dan mengamankan situasi.

“Memang sempat terjadi keributan di tempat hajatan. RB melihat dua orang rekannya dipukuli. Secara spontan RB mencoba mengamankan dan membubarkan keributan tersebut,” jelas Iptu Martono.

Namun, setelah situasi kembali kondusif, RB mendapat informasi dari seseorang yang berteriak bahwa “ada orang batunggu di sana.” Tanpa banyak bertanya, RB langsung menuju ke lokasi yang dimaksud, seorang diri, disusul oleh tiga rekannya.

Dari keterangan para saksi, RB terlihat sempat berhenti di sebuah jembatan dan melepaskan helmnya. Tak lama kemudian, mereka melihat seorang warga dengan motor Mio J merah kabur dari arah jembatan. Ketiga saksi lantas mengejar, termasuk RB.

Sayangnya, di saat bersamaan, RB justru mengalami kecelakaan tunggal. Motor yang dikendarainya terjatuh dan tubuhnya ditemukan berada di jalur yang berlawanan arah, dengan kondisi penuh luka.

Melihat kejadian itu, rekan-rekannya segera menghampiri dan membawa RB ke RSUD Ampana. Namun nyawa RB tak tertolong. “Saat melewati Tugu Ampana, saksi menduga bahwa almarhum telah meninggal dunia,” kata Iptu Martono.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kematian RB. Meski sementara disebut sebagai kecelakaan tunggal, pihak kepolisian membuka kemungkinan adanya faktor lain yang perlu ditelusuri lebih lanjut.

Kematian RB meninggalkan duka mendalam di lingkungan Polsek Tojo. Namun di balik duka itu, pertanyaan demi pertanyaan tetap menggantung: apakah benar ini murni kecelakaan? Atau ada sesuatu yang belum terungkap dari malam yang mencekam itu?***