Dalam Safari Ramadan di Masjid Al Ikhlas, Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kamis (6/3/2025) malam, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, membagikan pengalaman kepemimpinannya saat menjabat sebagai Bupati Morowali.

Salah satu kisah yang ia ungkap adalah momen ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Morowali pada tahun 2015 dan memutuskan untuk mempersingkat sambutannya demi salat berjamaah bersama masyarakat.

“Saat itu, Presiden Jokowi datang ke Morowali. Tinggal 30 menit lagi azan berkumandang, lalu saya bilang ke ajudannya, Pak, di Morowali, masyarakat menghentikan aktivitas saat waktu salat tiba. Mendengar itu, Pak Presiden langsung berkata, Baik, saya sambutan 10 menit saja, lalu kita semua salat berjamaah. Bayangkan itu,” tutur Anwar Hafid, disambut takbir para jamaah.

Ia menegaskan, bahwa budaya meninggalkan segala aktivitas untuk salat berjamaah sudah lama diterapkan di Morowali melalui program Morowali Berjamaah yang ia gagas saat menjabat sebagai bupati (2007-2017).

Menurutnya, program ini tidak hanya mempererat kebersamaan masyarakat, tetapi juga membawa berkah bagi daerah.

“Ketika kita menghidupkan masjid, keberkahan pasti datang. Morowali yang dulu daerah kecil, kini menjadi kawasan industri besar. Ini bukti bahwa ketika kita dekat dengan Allah, pertolongan akan datang,” ujar Anwar.

Doa untuk Pemimpin Baru dan Komitmen Jalankan Program Prioritas

Dalam kesempatan itu, Anwar Hafid juga meminta doa dari para jamaah agar dirinya, Bupati Sigi, Rizal Intjenae, serta kepala daerah lainnya dapat menjalankan amanah dan tidak melupakan janji kampanye.

“Doakan kami agar tetap berpegang pada janji-janji kampanye. Kami ingin menjalankan program yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Ia juga menyinggung kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat yang berdampak pada daerah. Namun, ia memastikan, bahwa sektor pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas.

“Saya sudah rapat terus selama seminggu ini karena ada pemangkasan anggaran dari pusat. Tapi saya bilang, kalau pusat dipangkas, kita juga harus efisiensi di daerah. Namun, pendidikan dan kesehatan tidak boleh terganggu,” tegasnya.

Pelayanan Kesehatan Gratis dan Beasiswa untuk Mahasiswa Kurang Mampu

Gubernur Anwar Hafid juga memastikan bahwa masyarakat tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan, meskipun tidak memiliki BPJS.

“Kalau ada masyarakat yang datang berobat ke RS Undata atau RS Madani dan tidak punya BPJS, cukup tunjukkan KTP, mereka harus dilayani! Saya sudah instruksikan ke direkturnya, tidak boleh ada yang ditolak,” ujarnya.

Selain itu, ia memastikan bahwa beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu akan segera direalisasikan.

“Insyaallah, pada tahun ajaran baru nanti, saya dan dokter Reny (Wakil Gubernur) akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Jangan sampai ada anak kita yang tidak bisa kuliah hanya karena biaya,” tambahnya.

Jalan Gimpu-Gintu-Kalamanta Masuk Anggaran 2025

Gubernur juga mengungkapkan hasil koordinasinya dengan Bupati Sigi, Rizal Intjenae, selama retret di Magelang. Salah satu pembahasan mereka adalah pembangunan jalan strategis di Kabupaten Sigi.

“Tadi pagi saya sudah sampaikan ke Dinas PU bahwa jalan Gimpu-Gintu-Kalamanta sudah masuk dalam anggaran 2025. Ini salah satu perjuangan Pak Bupati Sigi, memang ahlinya melobi,” ucapnya sambil bercanda, disambut tawa para jamaah.

Dengan berbagai program prioritas yang ia sampaikan, Anwar Hafid menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah, termasuk di Kabupaten Sigi.

“Jika kita ingin Sulawesi Tengah maju dan berkah, mari kita perkuat ibadah dan kebersamaan. Keberkahan akan datang ketika kita menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia,” pungkasnya. (Rfi)