Kecelakaan kerja di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Kabupaten Morowali Utara (Morut), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menewaskan karyawan operator excavator yang sedang bekerja. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (27/9/2023).

Penyebabnya ada ledakan pada tungku 7 smelter 1 PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).

Mengutip GNews, Kapolres Morut, AKBP Imam Wijayanto membenarkan adanya insiden itu. Pihak Polres katanya, sudah menggali informasi peristiwa ini dari sejumlah pihak.

“Berdasar keterangan wawancara dengan saksi-saksi diduga korban saat mengambil slag di tungku 7 smelter 1,” ungkap Kapolres Imam via pesan aplikasi WatsApp, Jumat (29/9/2023).

Slag adalah produk samping dari proses pirometalurgi atau sisa pembakaran pengolahan nikel.

Menurut Kapolres Imam, slag diduga masih dalam kondisi panas, sehingga pada saat didinginkan dengan air terjadi letupan karena dalam kondisi suhu tinggi.

“Setelah letupan karyawan berpencar mengamankan diri,” ujarnya.

Sekitar 5 sampai 10 menit kemudian, lanjut Kapolres Imam, para karyawan dan safety melakukan pemadaman menggunakan Alat Pemadam Api Ringan atau Apar.

Mereka kemudian melakukan pencarian oprator yang bekerja di kolam slag tersebut.

Tempat Kejadian Perkara (TKP) di pengeluaran slag atau sisa pembakaran pengolahan nikel.

“Korban ditemukan di dalam kolam pendingin slag,” jelas Imam.

Menanggapi atas kecelakaan kerja itu, Mellysa Tanoyo, Head of Corporate Communication GNI, menyampaikan bela sungkawa atas nama PT GNI, kepada pihak keluarga dan juga kontraktor.

“Dalam momen berat ini, kami dari pihak perusahaan ingin menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, kepada keluarga korban dan rekan-rekan di kontraktor atas peristiwa yang sangat menyedihkan ini,” ungkap Mellysa dalam keterangan resmi, Kamis, 28 September 2023.

Kecelakaan tersebut terjadi di area pembuangan terak (slag) nikel pada sekitar pukul 10.45 WITA kemarin. Dalam hal ini korban mengendarai excavator yang digunakan untuk mengangkut terak (slag) nikel.

Diketahui, terak nikel sebelum dapat diangkut harus melalui proses pendinginan. Pada saat itu, diketahui muncul letupan dalam proses pendinginan terak nikel.

Pihak karyawan yang berada di lokasi langsung melakukan pemadaman. Namun, situasi tersebut diduga menimbulkan kepanikan, sehingga diketahui beberapa orang terlihat berlarian atau berhamburan. Sesaat setelahnya, korban ditemukan di area kolam terak nikel.

Mellysa mengatakan, saat ini perusahaan tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk melakukan investigasi atas insiden tersebut, sekaligus terus mengingatkan pihak kontraktor agar segera melakukan pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan korban.

“Pihak perusahaan telah berkoordinasi dengan pihak kontraktor, agar segera melakukan penyelesaian hal-hal terkait penanganan korban dan urusan ketenagakerjaannya. Sejalan dengan hal tersebut, saat ini proses investigasi sedang dilakukan oleh instansi terkait,” ujar Mellysa.

Perusahaan berharap, agar kerjasama terkait kesadaran atas pentingnya pemahaman keamanan dan keselamatan kerja diperkuat, khususnya dalam kondisi darurat terus ditingkatkan dalam masing-masing pekerja, sehingga hal-hal seperti ini tidak akan terulang kembali.