Huntap Tondo 2 Mulai Dibangun, Ini Harapan Waket 1 DPRD Sulteng
PALU – Wakil Ketua 1 DPRD Provinsi Sulawesi Tengah H. Mohammad Arus Abdul Karim menghadiri acara groundbreaking pembangunan hunian tetap (huntap) dan infrastruktur pemukiman kawasan Tondo.
Acara tersebut berlangsung di Kawasan Huntap Tondo 2, Kecamatan mantikulore, Kota Palu, Kamis (5/1/2023) yang oleh Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, Direktur Jenderal Perumahan dan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid.
Dalam Kesempatan itu Wakil Ketua I DPRD Sulteng menyampaikan, bahwa hari ini telah berlangsung acara groundbreking artinya secara resmi pembangunan Hunian Tetap untuk kawasan Tondo 2 telah dimulai
Menurutnya, ini menjawab pertanyaan masyarakat yang selama ini menunggu kepastian pembangunan Huntap 2 itu.
Ketua DPD Partai Golkar Sulteng ini juga berharap, adanya pembangunan Huntap ini bisa mengatasi masalah masyrakat yang terdampak bencana alam kurang lebih 4 tahun silam.
Ia mengatakan, pembangunan Huntap untuk masyrakat yang terdampak ini banyak terkendala akibat beberapa tanah bersengkata baik dengan masyarakat maupun dengan pengusaha.
“Allhamdulillah masalah-masalah mengenai pembebasan lahan sudah terselesaikan. Dan PUPR beserta Pemerintah diperintahkan untuk menyelesaikan pembangunan ini sebelum tahun 2024,” katanya.
Dalam perjalanannya, DPRD juga ikut membantu pemerintah daerah agar hunian tetap ini segera terbangun.
“Pembangunan Huntap ini menjadi isu yang sering kami bahas di DPRD. Apalagi kami DPRD ikut membuat pansus pasigala dalam rangka menyelsaikan masalah pasca gempa bumi dan liquifaksi,” tambahnya.
Sementara, Kasatgas Bencana Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, dalam sambutannya mengatakan, pembangunan tersebut merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penuntasan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuefaksi di Sulawesi Tengah.
Kementerian PUPR berkolaborasi dalam membangun Huntap relokasi dan infrastruktur permukimannya dalam tiga kategori, yaitu skala besar atau kawasan, relokasi satelit, dan mandiri.
“Huntap relokasi dibangun sebagai sebuah kawasan permukiman baru dengan kelengkapan infrastruktur permukimannya,” ujarnya.
Pembangunan kawasan Huntap Tondo 2 dilaksanakan secara kolaboratif antar balai-balai PUPR dan Pemerintah Daerah yang melaksanakan penyediaan lahan, perizinan, dan operasional serta pemeliharaan.
Untuk Ditjen Cipta Karya melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulteng melaksanakan pembangunan infrastruktur di dalam kawasan permukiman.
Sedangkan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II melaksanakan pembangunan unit huntap. Lalu, pembangunan jalan dan akses menuju kawasan Huntap dilaksanakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tengah.
“Dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III melaksanakan pembangunan sumber air bakunya,” imbuhnya.
Sementara Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pembangunan kawasan Huntap tahap 2 B lingkup pekerjaannya berupa pembangunan jalan dan drainase lingkungan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Kemudian, Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT), dan infrastuktur persampahan serta Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Infrastruktur permukiman tersebut dibangun dengan berorientasi pada infrastruktur yang berketahanan atau Resilient dalam menghadapi bencana dan universal access dengan mengedepankan aspek lingkungan,” katanya.
Nantinya RTH juga akan berfungsi sebagai mitigasi bencana, tempat interaksi sosial, olahraga, dan wisata bagi masyarakat Kota Palu dengan adanya fasilitas yang didukung dengan pemandangan alam yang indah.
Huntap Tondo 2 nantinya akan menjadi kawasan hijau yang diimplementasikan melalui gerakan penanaman vegetasi peneduh untuk menyerap polusi sehingga dapat meningkatkan kualitas udara di sekitarnya.
“Untuk itu, diharapkan nantinya Pemerintah Daerah dan masyarakat penghuni Huntap Talise dapat berperan aktif dalam mewujudkannya,” katanya.
Diketahui total hunian yang akan dibangun pada pembangunan Huntap tahap 2 B dilaksanakan sebanyak 1.321 unit.
Pembangunan huntap tersebut dilakukan di tiga titik lokasi berbeda, diantaranya wilayah Kota Palu berlokasi di Tondo 2 sebanyak 1,055 unit, kemudian di Kabupaten Sigi berlokasi di Desa Sibalaya Selatan sebanyak 120 unit dan Desa Bangga Dusun II sebanyak 146 unit.
Paket Pekerjaan Pembangunan Huntap Pasca Bencana beserta Prasarana Dasar Kavling Unit Tahap 2B dilaksanakan oleh Kepala Satuan Kerja Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku kontaktor pelaksana dengan nilai kontrak sebanyak Rp175.590.285.000.
Penyediaan hunian tetap tahap 2 B ini diketahui bersumber dari pendanaan pinjaman Bank Dunia melalui loan Central Sulawesi Rehabilitation and Recontruction Project atau CSRRP.