DPRD Sulteng Bentuk Tim Penyelesaian Masalah PT GNI

PALUDPRD Sulawesi Tengah membentuk tim penyelesaian masalah yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara.

Pembentukan tim tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua III H. Muharram Nurdin yang berlangsung di ruang kerjanya, Rabu, 18 Januari 2023.

Menurut Muharram Nurdin, pembentukan TIM ini merupakan kesimpulan dari hasil RDP beberapa hari Lalu dengan pihak terkait. Adapun tujuannya, untuk memastikan bagaimana keadaan yang terjadi, kembali kondusif dan masalah yang ada di PT GNI bisa diselesaikan.

DPRD berpendapat, bahwa kehadiran Investasi di Sulteng sangatlah penting. Tapi tidak bisa karena kepentingan investasi tak menjadikan masyarakat itu sebagai penikmat dikampungnya.

“Apa yang sudah menjadi kesimpulan saat RDP beberapa hari lalu akan kita sampaikan kekementerian investasi, ketenagakerjaan dan kementerian Polhukam,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, salah satu masalah yang terjadi di PT GNI karena adanya informasi dari Kadis Ketenagakerjaan, bahwa PT GNI selama ini tidak kooperatif. Sebab, ada beberapa data yang diminta tidak diberikan oleh PT GNI.

Kemudian, katanya, bahwa PT GNI juga belum melibatkan secara strategis pengusaha lokal dan perusahaan daerah sebagai mitra usaha yang strategis.

“Supaya orang-orang daerah, baik yang di Morut dan Perusda merasa memiliki ini. Maka mereka harus dilibatkan di dalam. Toh ada keputusan menteri investasi, bahwa setiap investasi yang datang ke daerah harus mengudang pengusaha lokal, perusahaan daerah untuk terlibat secara bersama sama,” jelasnya.

Oleh karena itu, salah satu poin yang diperjuangkan DPRD, meminta agar setiap investasi yang masuk di Sulteng harus melibatkan pengusaha lokal. Dan perusda sebagai join patner dalam melakukan investasi.

“Hanya dengan demikian masyarakat Sulteng bisa menikmati dan merasakan bahwa betapa pentingnya investasi. Kalau model seperti sekarang tidak ada,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, bahwa ada perlakuan tidak adil antara pekerja lokal dan TKA. “TKA diberikan fasiliatas yang sedemikian mewah sementera pekerja lokal hanya seadanya,” pungkasnya.

Komentar