Windows Defender dan Sistem Kerjanya

Windows Defender adalah program antivirus bawaan yang disertakan dalam sistem operasi Windows.

Kerjanya membantu melindungi komputer dari berbagai ancaman seperti virus, spyware, ransomware, dan perangkat lunak berbahaya lainnya.

Berikut ini beberapa Sistem Kerja Windows Defender dirangkum Infopena.com dari berbagai sumber.

Perlindungan Real-Time:

  • Memindai file, program, dan situs web secara real-time saat Anda menggunakan komputer Anda.
  • Mendeteksi dan memblokir ancaman sebelum mereka dapat membahayakan komputer Anda.

    Pemindaian Terjadwal:
  • Melakukan pemindaian penuh komputer Anda secara berkala untuk mencari ancaman yang mungkin terlewatkan oleh perlindungan real-time.
  • Anda dapat mengatur pemindaian terjadwal agar berjalan secara otomatis pada waktu yang Anda tentukan.

    Perlindungan Cloud:
  • Mengirimkan sampel ancaman yang dicurigai ke Microsoft untuk dianalisis.
  • Microsoft menggunakan informasi ini untuk meningkatkan definisi virus dan melindungi semua pengguna Windows Defender dari ancaman terbaru.

    Firewall:
  • Memblokir akses yang tidak sah ke komputer Anda dari internet.
  • Membantu melindungi komputer Anda dari peretas dan malware.
    Perlindungan Jaringan:
  • Memindai lalu lintas jaringan untuk mencari ancaman.
  • Memblokir situs web berbahaya dan unduhan.
    Perlindungan Tamper Protection:
  • Mencegah malware mengubah pengaturan Windows Defender dan mematikannya.

    Perlindungan Ransomware:
  • Membantu melindungi file Anda dari ransomware, jenis malware yang mengenkripsi file Anda dan menuntut tebusan untuk membukanya.

    Perlindungan Exploit:
  • Membantu melindungi komputer Anda dari eksploitasi, yang merupakan jenis serangan yang memanfaatkan kerentanan dalam perangkat lunak untuk mengambil alih komputer Anda.
    Windows Defender terus diperbarui dengan definisi virus dan fitur perlindungan baru untuk membantu melindungi komputer Anda dari ancaman terbaru.

    Catatan:
  • Windows Defender diaktifkan secara default di Windows 10 dan 11.
  • Anda dapat mengelola pengaturan Windows Defender di aplikasi Keamanan Windows.
  • Anda juga dapat menginstal perangkat lunak antivirus pihak ketiga, tetapi ini tidak diperlukan jika Anda menggunakan Windows Defender terbaru.

Seperti diketahui, baru-baru ini Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya diretas sejak 20 Juni 2024 dengan memanfaatkan ransomware, khususnya jenis Brain Cipher Ransomware.

Hal itu mengakibatkan 282 entitas pemerintah, termasuk kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, disusupi peretas. Untungnya, 44 korban telah menerapkan sistem cadangan, sehingga memungkinkan mereka memulai upaya pemulihan dengan cepat. Namun, 238 lembaga yang terkena dampak lainnya masih menjalani pemantauan.

Dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI di Jakarta, Kamis 27 Juni 2924, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan, pada 17 Juni 2024, sekitar pukul 23:15 WIB, terdeteksi adanya upaya jahat untuk menonaktifkan fitur keamanan Windows Defender, sehingga memungkinkan terjadinya aktivitas berbahaya setelah ditemukannya ransomware tersebut.

“Pemulihan PDNS 2 masih terus dilakukan dan menargetkan pemulihan penuh tuntas pada pertengahan Agustus 2024”, katanya.

Masih Hangat