Sulawesi Tengah merupakan satu provinsi yang sangat multi kultur dari sisi suku dan agama. Di satu sisi, hal ini menjadi keunggulan bagi sebagian dari kekayaan Hasanah budaya, tapi di sisi lain berpotensi melahirkan disintegrasi sosial jika tidak dikelola dengan baik, dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk menciptakan disintegrasi dan memecah belah belah anak bangsa.
Pertanyaannya, jika saudara ditakdirkan terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulawesi tengah periode 2024-2029, program apa yang akan ditawarkan dalam upaya memelihara keragaman agama dan budaya agar tetap tumbuh dalam suasana yang damai dan harmonis di daerah ini?
Demikian tema dari panelis yang ditanyakan terhadap Anwar Hafid dan Reny Lamadjido dalam debat publik kedua cagub dan cawagub sulteng yang disiarkan langsung oleh iNwes TV, Senin malam November 2024.
Menjawab pertanyaan itu, Anwar Hafid mengatakan, jika dia Reny Lamadjido terpilih, akan membentuk pemerintahan yang berlandaskan prinsip agama dan kearifan lokal.
“Maka kita akan merekatkan pemerintahan ini dalam bingkai nilai-nilai religius dan kearifan lokal,” ungkapnya.
Sebab kata Anwar, kedua elemen dasar ini akan memperkuat tata kelola pemerintahan dan memupuk persatuan di antara masyarakat.
“Olehnya kami menawarkan program yang kami beri nama Program BERANI Berkah. Inti daripada program adalah untuk memastikan bahwa semua individu memiliki kebebasan untuk bisa melaksanakan seluruh kegiatan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Anwar, mereka juga akan membuat suatu forum komunikasi khusus pemangku adat.
“Kalau sekarang ada forum komunikasi umat beragama, maka ke depan kita akan bentuk namanya forum komunikasi antar pemuka adat di sulteng. Dengan ini, maka kita akan merekatkan pemerintahan ini dalam bingkai nilai nilai religius dan kearifan lokal,” katanya.
Anwar menambahkan, bahwa program BERANI Brerkah yang mereka usung, juga bertujuan untuk memberikan insentif bagi seluruh pemuka agama untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan tokoh-tokoh tersebut.
“Kami ingin memberikan insentif kepada semua imam-imam, para pendeta para mangku. Sehingga dengan demikian keterikatan pemerintah dengan para pemuka agama ini akan semakin kuat. Demikian juga para pemuka adat yang ada di Sulawesi setengah ini,” ujarnya.
Anwar berharap, dengan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat adat akan memperkuat kerangka pemerintahan yang dibangun.
“Apa bila nilai-nilai itu kita wujudkan, Insya Allah Prosperity dan Security akan dapat kita wujudkan di Sulawesi setengah ini,” pungkasnya.