Kasus Penganiayaan di Ampana, Racun Rumput Ditemukan di TKP
Setelah melalui proses otopsi di RS Bhayangkara Palu, jenazah HOG (50), perempuan yang diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, akhirnya dimakamkan di Desa Urundaka, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una Una, Minggu (13/4/2025) pukul 23.00 Wita.
Prosesi pemakaman berlangsung dalam penjagaan ketat aparat gabungan dari Polres Tojo Una Una, Polsek Ampana Tete, dan Babinsa. Pengamanan dipimpin langsung oleh Kapolsek Ampana Tete, Iptu Rochmat Ari Purwanto.
“Kehadiran kami untuk memberikan rasa aman. Selain itu, kami juga menghimbau keluarga dan masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan menyerahkan seluruh prosesnya kepada pihak Polres Tojo Una Una,” ujar Kapolsek.
Sebelumnya, jenazah HOG telah dibawa ke Palu pada Sabtu (12/4) untuk menjalani otopsi sebagai bagian dari proses penyidikan. Di hari yang sama dengan pemakaman, Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Tojo Una Una melakukan olah TKP di rumah korban.
Plt. Kasihumas Polres Tojo Una Una, Iptu Martono menjelaskan, olah TKP dilakukan oleh tim identifikasi yang dipimpin Aipda Agustan, dengan bantuan anggota Resmob serta Bhabinkamtibmas Desa Balingara. Tim juga mewawancarai empat orang saksi yang merupakan kerabat dekat korban.
Dari olah TKP itu, aparat menemukan barang bukti yang memperkuat dugaan adanya kekerasan dan upaya bunuh diri.
“Tim iden menemukan sisa racun rumput di lokasi. Selain itu, juga diamankan batu ulekan yang disebut para saksi digunakan untuk menganiaya korban,” ungkap Iptu Martono.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria berinisial K.R (63) ditangkap di sebuah homestay di Desa Balingara pada Sabtu siang (12/4/2025). Ia diduga sebagai pelaku penganiayaan terhadap korban yang merupakan istri sirihnya.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Iptu Syarif, dugaan penganiayaan dilaporkan sejak 10 April lalu. Dalam laporan itu, K.R disebut memukul kepala korban dan menyulut rokok ke tangan kiri serta paha kanan HOG. Akibat luka-lukanya, korban sempat dirawat intensif di RSUD Ampana sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lanjutan, dengan aparat terus mengumpulkan keterangan dan barang bukti untuk mengungkap peran pelaku secara menyeluruh.***