Analisis BMKG Terkait Gempa M6,2 di Aceh Selatan
Gempa tektonik dengan magnitudo 5,9 (dimutakhirkan dari M6,2) mengguncang wilayah Aceh Selatan pada Jumat, 31 Januari 2025, pukul 18.03 WIB.
Gempa yang berpusat di laut, sekitar 28 km arah barat daya Kota Tapaktuan, Aceh, terjadi pada kedalaman 59 km.
Penyebab dan Karakteristik Gempa
Berdasarkan analisis BMKG, gempa tersebut merupakan gempa dangkal yang disebabkan oleh deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Pulau Sumatra.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal),” ujar Dr. Daryono, S.Si., M.Si., Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG dikutip dari laman Facebook resminya.
Dampak dan Wilayah Terdampak
Getaran gempa dirasakan kuat di Kabupaten Aceh Selatan dan Simeulue dengan intensitas IV MMI (dirasakan oleh banyak orang dalam rumah). Sementara itu, wilayah Banda Aceh, Kutacane, Sigli, Aceh Besar, dan beberapa daerah lain merasakan gempa dengan intensitas III MMI (getaran nyata di dalam rumah). Medan dan Gunung Sitoli mencatat intensitas II MMI (getaran ringan dirasakan oleh beberapa orang).
Meskipun guncangan terasa di berbagai wilayah, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Aftershock dan Monitoring Lanjutan
Hingga pukul 18.35 WIB, BMKG mencatat adanya tiga kali gempa susulan, dengan magnitudo terbesar mencapai 3,8 pada pukul 18.17 WIB.
“Kami akan terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah tersebut,” tambah Daryono.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Editor: Rifai