Tempuh Medan Sulit, LPM FH UNTAD dan HIMAPSOL Berbagi Buku di SDN 25 Sojol
Jumlah siswa di sekolah ini adalah 50 orang. Mereka diantaranya tinggal di pemukiman penduduk yang jauh dari sekolah, bahkan ada pula yang berasal dari wilayah pedalaman yang masih kental dengan kehidupan serba tradisional dan primitif. Salah seorang siswa mengaku harus menempuh jarak hingga 4 km dari pegunungan untuk menuju ke sekolah.
Kedatangan tim dari LPM dan Himapsol disambut dengan semangat penuh keceriaan dari puluhan siswa SDN 25 Sojol. Bahkan mereka memiliki yel-yel khusus yang selalu dikobarkan setiap hari. Jika guru bertanya “Mana semangatmu?”, dengan lantang seluruh siswa menjawab “Ini semangatku! Yee!”. Di tengah sambutan hujan yang sangat deras, beberapa anggota tim hadir dan berkesempatan untuk mendidik mereka dalam hal membaca dan menulis. Awalnya mereka mengira para siswa di sekolah ini masih belum mahir membaca dan menulis. Namun diluar dugaan, mereka sudah mahir membaca dan menulis.
Mereka juga menghafal lagu kebangsaan Indonesia Raya serta 5 butir Pancasila. Sungguh hal ini merupakan semangat nasionalisme dan cinta tanah air yang telah tertanam dalam diri mereka, meskipun kondisi sekolah yang mereka tempati belum mencerminkan rasa keadilan hakiki akibat belum meratanya pembangunan.
Para siswa sangat ceria akan kedatangan para anggota tim yang berasal dari kalangann mahasiswa tersebut. Tak ada rasa gugup terpancar dari raut wajah mereka disaat orang asing datang ke tempat mereka. Begitu pula dengan orang tua siswa yang merupakan warga asli pegunungan, mereka justru sangat menyambut baik kedatangan para “tamu” yang tiba di tanah leluhur mereka. Bahkan, mereka membawakan puluhan buah durian kepada para anggota tim untuk dilahap bersama-sama. ZA