Hasanuddin Atjo: Sulteng Harus Ada Bandara Internasional Dukung IKN

Potensi keamanan kawasan tidak bisa dilepaskan dari kehadiran IKN. Selain itu, prioritas utama Sulawesi Tengah adalah pembangunan infrastruktur bandara internasional.

“Lokasi ini cocok di Kabupaten Parigi Moutong,” jelas Dr. H. Hasanuddin Atjo, MP , mantan Kepala Bappeda Sulteng, dalam Podcas JMSI Sulteng yang dipandu Host, Udin Salim, Kamis, 25 April 2024.

Dua bandara internasional lainnya sudah ada dan berada di selat Makassar garis pantai berhadapan langsung dengan IKN yakni, Bandar Udara Hasanuddin, Makassar dan Bandar Udara Samratulangi Manado, Sulawesi Utara.

Posisi Sulawesi Tengah kata Hasanuddin, sangat strategis dan harus ada Bandara Internasional yang letaknya di garis pantai Teluk Tomini. Lokasi strategisnya di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).

“Bandara Mutiara Sis Aljufri tidak memungkinkan menjadi internasional karena lokasinya sudah dikelilingi penduduk. Potensi yang strategis hanya di Kabupaten Parimo,” ungkap Hasanudin yang juga
Tenaga Ahli Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi itu.

Pemerintah provinsi Sulteng melalui OPD-OPD-nya harus bisa membaca peluang ini dan selanjutnya melakukan kerja nyata agar nantinya bisa menjadi bagian dari penyangga IKN sesuai potensi yang dimiliki di Sulteng dan tidak seperti pepatah bijak menjadi penonton di negeri sendiri.

Masih kata Hasanuddin Atjo, Empat pelabuhan laut yang tiga diantaranya baru diresmikan Presiden RI, Joko Widodo belum lama ini, harus benar-benar memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Sulteng.

Sekitar kawasan pelabuhan katanya, nantinya bakal ramai dengan berbagai akativitas masyarakat. Disinilah diperlukan adanya Roadmap untuk menjadi penyangga IKN.

Ketika pelabuhan laut yang mengoperasikan Kapal Ro-Ro dari IKN ke pelabuhan di Sulteng dipastikan akan banyak mobilitas manusia. Salah satu peluang yang bisa segera dimanfaatkan terkait kawasan wisata alam yang dimiliki Sulawesi Tengah. Mulai dari Sulteng Negeri Seribu Megalit, kawasan sunset dan pasir putih di sepanjang pantai Donggala.

“Program wisata tersebut masuk kawasan ring satu di Sulteng dan belum lagi potensi wisata ring dua tingkat kabupaten, ada air terjun Saluopa Poso dan kawasan kepulauan Togean serta lain-lain,” ungkapnya.

Perlu diketahui tidak lama lagi
Ibu kota negara akan berpindah secara resmi dari Jakarta ke Panajam Paser Utara (PPU) di Kalimantan Timur, dan diberi nama Ibukota Nusantara (IKN).

Direncanakan upacara bendera memperingati HUT kemerdekaan RI ke 79 dilaksanakan di istana negara kepresidenan. Bahkan sebelun perhelatan itu, presiden Joko Widodo sudah akan berkantor di IKN.

Persiapan-persiapan untuk hal itu mulai dilakukan. Dan salah satunya adalah rakornas antara Badan Otorita Ibukota Negara (OIKN), dengan seluruh gubernur dan bupati/walikota seluruh Indonesia termasuk gubernur Rusdy Mastura ikut hadir saat itu.