Mobil Hybrid memang sudah lama dipasarkan di dalam negeri. Dan kita menemukan berbagai macam opsi kendaraan elektrik Toyota, mulai dari model SUV hingga tipe kendaraan populer seperti sedan. Hybrid EV merupakan tipikal kendaraan yang ramah lingkungan. Sayangnya masih ada mitos seputar hybrid EV yang keliru dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.
Lalu apa saja mitos seputar hybrid EV yang sebaiknya kita abaikan?
- Mobil hybrid baru populer akhir-akhir ini saja
Mitos satu ini tidak benar. Dalam konteks Toyota, teknologi hybrid sudah dikembangkan sejak dekade 1990-an dan mulai digunakan lewat Toyota Prius yang dijual secara massal pada 1997. Dengan kata lain, Toyota bukan pemain baru di bidang kendaraan hybrid.
- Mobil hybrid bisa berjalan walaupun tanpa bensin
Mitos ini tidak semuanya benar. Mobil hybrid sebetulnya tetap bisa berjalan dalam keadaan tangki bensin kosong, namun dengan catatan ada daya listrik di baterai hybrid-nya. Namun dalam kondisi seperti itu, mobil tidak bisa berjalan terlalu jauh.
- Baterainya tidak aman
Mitos satu ini muncul karena ketidakyakinan akan keamanan baterai Hybrid EV. Dan jelas keliru. Pabrikan Toyota sudah mendesain bodi hybrid dan baterai dengan aspek perlindungan dan keamanan terbaik.
- Usia pakai baterai pendek
Baterai kendaraan hybrid yang diproduksi Toyota memiliki ketahanan yang sangat baik. Hal ini terbukti dari garansi baterai yang diberikan Toyota, yakni selama 8 tahun atau hingga 160,000 kilometer.
Dengan jaminan garansi yang panjang, Toyota tentu percaya diri dengan kualitas, ketahanan dan keamanan baterainya.
- Perawatan lebih mahal
Hybrid EV merupakan tipikal kendaraan yang biaya perawatannya sama atau tidak lebih mahal dibandingkan mobil konvensional.
Karena itu biaya servis dan perawatannya relatif sama dengan mobil berbahan bakar bensin/diesel. Untuk mendapatkan kepastian biaya servis, Anda tinggal menghubungi bengkel resmi Toyota untuk mencari tahu seberapa besar biaya perawatan mobil hybrid yang perlu dikeluarkan dalam setahun.
Komentar