PALU – Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) di Sulteng tidak lepas dari kontribusinya untuk mendongkrak perekonomian bangsa.
Secara definisi (KSN) merupakan wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional.
Hal itu di ungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr. Rudi Dewanto, MM pada pembukaan Rakor dan Fasilitasi Peningkatan Daya Saing Wilayah Berbasis Kawasan Strategis Nasional se Sulteng, Rabu (8/6), di Hotel Palu Golden.
Dikatakan, bahwa PP 13 Tahun 2017 telah menetapkan 4 KSN di Sulteng yakni Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Palu, Donggala, Parigi Moutong dan Sigi (Kapet Palapas), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Kawasan Industri Morowali, dan Kawasan Industri Gas Cair Senoro Banggai.
Kemudian akan disusul dengan Kawasan Industri Maritim Banggai Laut dan Kawasan Pangan Nasional di Donggala.
Terkait itu maka gubernur dan rombongan pada waktu yang sama (hari ini) kata asisten sedang meninjau lokasi-lokasi yang dipersiapkan sebagai kawasan industri maritim di Banggai Laut.
Sedang untuk kawasan pangan di Donggala tepatnya di Kecamatan Dampelas, Desa Talaga, beberapa waktu yang lalu sudah disurvei oleh kementerian koordinator maritim dan investasi.
“Sebagai tambahan Sulawesi Tengah juga ditetapkan sebagai kawasan penyangga IKN,” lanjut asisten.
Lewat rakor diharapnya dapat mengidentifikasi masalah dan solusinya, serta meningkatkan sinergitas kelembagaan guna optimalnya KSN di Sulteng termasuk Sulteng sebagai penyangga IKN.
“Semoga memberi hasil-hasil maksimal bagi terwujudnya Sulawesi Tengah sebagai penyangga IKN di 2024,” tandasnya.
Rakor menghadirkan Narasumber dari Pejabat Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri dan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Peserta berasal dari OPD teknis provinsi, serta para Kabag Pemerintahan dan Kabag Perekonomian kabupaten kota se Sulteng.
Komentar