Fakta-Fakta Bentrok Antar Pekerja PT GNI di Morowali Utara

PALUPT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah masih hangat dibicarakan publik saat ini.

Bagaimana tidak, belum genap sebulan, tepatnya pada Kamis malam, 22 Desember 2022 lalu di perusahaan ini terjadi kebakaran pada tungku smelternya yang menewaskan dua orang tenaga kerja.

Teranyar, di perusahan nikel ini kembali terjadi Bentrok antar pekerja pada Sabtu, 14 Januari 2023. Insiden ini juga menelan korban jiwa.

Berikut ini adalah fakta bentrok antar pekerja PT GNI dirangkum Infopena.com dari berbagai sumber:

Kronologi dan Penyebab

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Polisi Didik Supranoto Minggu 15 Januari 2023 mengatakan, dari laporan yang diterima, bentrok di PT GNI bermula dari tuntutan ratusan karyawan yang meminta perpanjangan kontrak kepada perusahaan.

Selain itu juga diakukan sejumlah tuntutan lainnya. Karena tidak ada kesepakatan dengan pihak perusahaan, karyawan pun melakukan aksi mogok kerja.

Aksi yang dilakukan pada Sabtu, 14 Januari 2023 pagi kemudian berlanjut malam hari, bahkan mulai mengarah ke tindakan anarkis.

Sejumlah fasilitas yang ada di dalam kawasan perusahaan tambang nikel tersebut dirusak dan dibakar.

Aparat kepolisian dari Polres Morowali Utara yang turun ke lokasi harus melepaskan tembakan berkali-kali untuk meredam aksi massa.

Didik menambahkan, para pengunjuk rasa ini dihentikan oleh securiti yang akhirnya cekcok. Kemudian pada malam hari menerobos masuk ke area perusahaan GNI.

Kericuhan pun tak terhindarkan antara karyawan di dalam dan yang lagi mogok kerja hingga terjadi pembakaran mobil, motor dan mes yang jumlahnya belum diketahui.

Sementara, Bupati Morowali Utara, Delis Julkarson Hehi mengatakan, Dirinya menduga keras penyebab bentrok antar pekerja PT GNI di Kabupaten Morowali Utara dipicu oleh provokator dari luar kepentingan mensejahterakan karyawan dan keberlangsungan industri nikel dengan membawa agenda-agenda mereka.

“Kami tidak ingin suasana tenteram dan damai yang selama ini terjaga di Morut, dirusak oleh para provokator. Kami menginginkan kehadiran investor untuk mengelola potensi daerah bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam rilis resmi yang dipublish melalui akun Facebook Media Center Delis Jhira.

Delis juga membantah isu-isu yang disebarkan para provokator bahwa kerusuhan yang ditandai pengrusakan, pembakaran dan penjarahan tersebut dipicu oleh penganiayaan oleh oknum Tenaga Kerja Asing (TKA) terhadap Tenaga Kerja Indonesia.

“Tolong diluruskan informasinya ya. TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok. Di tengah bentrok ini, ada oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pengrusakan dan penjarahan di asrama karyawan putri TKI,” bebernya.

Korban Jiwa

Sebelumnya diberitakan, jumlah korban jiwa akibat bentrok antar perkerja atau karyawan di PT GNI sebanyak tiga orang. Namun faktanya yang terkonfirmasi sampai saat ini hanyalah dua orang.

Dari dua korban jiwa tersebut, 1 orang merupakan WNA dan 1 orang WNI.

Selain korban jiwa, terdapat pula 9 orang lainnya mengalami luka-luka. Kemudian, polisi juga mengamankan sebanyak 70 orang dalam peristiwa itu.

Situasi di lokasi PT GNI saat ini dilaporkan mulai kondusif. Ratusan personel Brimob dari Polda Sulteng dikerahkan pada Minggu pagi ke lokasi kejadian.

Sebagai informasi, melansir situs resminya, PT GNI merupakan perusahaan pengolah bijih nikel. Pemiliknya adalah pengusaha pertambangan Tiongkok bernama Tony Zhou Yuan.

Kantor Pusat PT GNI terletak di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Smelter PT GNI memiliki kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun.

PT GNI diresmikan pada 27 Desember 2021 lalu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). PT GNI merupakan hilir dari Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang mineral dan batubara (Minerba).

Komentar