Terkait Konflik di Marawola, Ini Solusi Bupati Sigi

SIGI, Infopena.com – Konflik yang kembali terjadi di perbatasan Desa Binangga dengan Desa Boya Baliase dan Desa Baliase Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi, Minggu (11/2/2018) malam hingga Senin (12/2/2018) dinihari memakan satu korban jiwa.

Atas kejadian ini, Bupati Sigi Mohammad Irwan kembali turun langsung menangani persoalan itu guna mencari solusi dalam menuntaskan konflik ini. Bupati menggelar pertemuan bersama Camat Marawola, Kades Binangga, Boya Baliase dan Baliase.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Kapolres Sigi dan Kasdim 1306 Donggala, Bupati Sigi Mohammad Irwan memberi solusi, dimana solusi ini juga telah menjadi kesepakatan pada pertemuan sebelumnya, yakni diberlakukannya Jam malam di wilayah tersebut.

“Sudah kita sepakati saat mediasi perdamaian beberapa minggu lalu bahwa jam sembilan malam tidak boleh ada lagi aktivitas masyarakat, terutama pemuda di luar rumah. Apalagi berkumpul lewat dari jam sembilan,” kata Bupati di pertemuan tersebut, Senin (12/2/2018).

Menurutnya, jam malam jadi salah satu solusi karena selama ini konflik selalu terjadi saat malam hari hingga dinihari. Olehnya, ia mengajak kades di tiga desa maupun tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk berperan aktif mewujudkan perdamaian dan keamanan di wilayah itu.

“Kalau masih ada yang berkeliaran di atas jam sembilan, berarti itu sudah melanggar kesepakatan kita bersama dan itu sudah kami serahkan ke pihak kepolisian. Kuncinya kepada masyarakat untuk bisa menahan diri dan berkomitmen dengan kesepakatan damai ini,” sambungnya.

Selain itu, Bupati Irwan pun meminta kades dan para tokoh untuk membantu menelusuri siapa semua masyarakat yang masih menyimpan dan memiliki senjata yang digunakan berkonflik, seperti busur, dum dum dan lain-lain.

“Maksudnya siapa pun yang masih menyimpan senjata-senjata itu mohon disampaikan untuk menyerahkannya ke pihak kepolisian. Kalau tidak ada senjata seperti itu, tentu ini bisa membantu meredakan konflik dan mengurangi resiko jatuhnya korban,” tambahnya.

Sementara menyangkut pengamanan pasca konflik, Kapolres Sigi AKBP Agung Kurniawan SIK menyatakan pihaknya menurunkan sebanyak 250 personil gabungan TNI Polri. Dimana ratusan personil tersebut ditempatkan di beberapa titik rawan, terutama di perbatasan ketiga desa.

BACA JUGA : PSK Tondo Kiri Ditemukan Tewas di Kamar

“Marilah masyarakat sadar bahwa konflik ini tidak menghasilkan apa-apa kecuali kerugian. Jadi bagi yang menyimpan senjata seperti dum dum dan sebagainya, tolong segera serahkan ke aparat kami. Tidak perlu terang-terangan kalau malu. Kami tidak akan tindak hukum bagi yang menyerahkannya,” tutup AKBP Agung. Ardi/Tim

Komentar