JAKARTA – Penyakit menular tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, estimasi jumlah kasus TBC mencapai 842.000.
Tidak hanya menyerang orang dewasa, virus TBC juga rentan pada anak-anak dan penderita HIV. Tercatat, ada 60.676 kasus TB pada anak dan 10.174 TB HIV. Bahkan, Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara dengan jumlah penderita TBC terbesar di dunia.
Dokter Spesialis Paru RS Islam Jakarta Dr dr Erlina Burhan, SpP (K) mengatakan, TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberkulosis yang dapat menyerang seluruh tubuh, terutama paru-paru.
Jika dibiarkan dan tidak diobati dapat berkembang menjadi TBC kebal obat atau resisten terhadap obat anti-tuberkulosis (OAT). Kondisi ini juga terkenal dengan sebutan TBC MDR (Multidrug-resistant).
“TB harus diobati, berobat sampai sembuh biar nanti tidak menjadi resisten obat atau kebal obat,” kata Dr dr Erlina Burhan, SpP (K) saat konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019).
Dia menjelaskan, TBC kebal obat dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu tertular dari percikan dahak pasien TB kebal obat, serta pasien TB yang tidak menyelesaikan pengobatannya sampai sembuh.
Berikut deretan informasi tentang TBC kebal obat dilansir dari iNews.id, Senin (23/12/2019).
1. Gejala
Sama halnya dengan gejala utama TBC, yaitu batuk berdahak lebih dari dua minggu dengan dibarengi demam, penurunan berat badan, berkeringat di malam hari, dan nyeri dada.
2. Metode pemeriksaan TBC kebal obat
Orang dengan TBC kebal obat atau TBC MDR harus menjalani pemeriksaan dahak dengan alat tes cepat molekular (TCM) untuk melihat apakah kuman masih peka terhadap obat atau tidak.
3. Pengobatan
TBC kebal obat dapat disembuhkan asalkan melalui tahapan pengobatan secara teratur dan disiplin. Pengobatan tersebut terdiri dari dua tahap, yaitu tahap awal dan tahap lanjutan selama 19-24 bulan atau sesuai anjuran dokter. Di tahap awal, pasien harus disuntik dan minum obat setiap hari, sementara tahap lanjutan hanya minum obat setiap hari.
4. Pencegahan
Pencegahan juga penting karena TBC kebal obat sangat berbahaya dan mudah menular. Selain itu, TBC kebal obat juga lebih sulit dan lama untuk diobati. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pencegahan seperti mengobati pasien TBC kebal obat sampai sembuh, tutup mulut saat bersin, batuk, tertawa, atau kenakan tisu dan masker.
Selanjutnya, tidak membuang dahak atau ludah sembarangan, konsumsi makanan bergizi dan cukup tidur, serta pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga tidak menularkan pada anggota keluarga di rumah. [***]
Komentar