BAGI setiap umat muslim tentu rindu untuk pergi ke rumah Allah di tanah suci dan menunaikan rukun Islam ke lima yakni naik haji. Dengan segala keterbatasan yang ada, tidak menutup kemungkinan bagi seseorang untuk tetap bisa pergi ke tanah suci dan menikmati khusyuknya beribadah di sana.

Selama kita berdoa, berusaha, berikhtiar dan selalu sabar serta yakin untuk menunaikan ibadah haji, tidak ada yang tidak mungkin akan semua itu. Seperti halnya dengan apa yang dialami seorang nenek penjual nasi aking di Desa Boga, Nganjuk, Jawa Timur yakni nenek Tarijah (73) berikut ini.

Melansir dari laman merdeka.com, nenek Tarijah bukanlah seseorang yang berlimpah harta. Tapi dengan keimanan, keikhlasan dan kesabaran juga keyakinannya, ia akhirnya bisa berangkat ke tanah suci dan menunaikan ibadah haji tahun ini di sana.

“Saya sangat senang mengamalkan beberapa doa dan bacaan yang saya baca di buku-buku bekas yang saya jual di pasar,” ungkap nenek Tarijah.

Atas doa dan ikhtiarnya, nenek Tarijah yang sehari-hari bekerja sebagai penjual nasi aking, buku bekas, kayu arang, bekatul, botol bekas dan koran bekas di pasar Wage Nganjuk ini akhirnya bisa berangkat ke tanah suci. Dalam sehari, nenek Tarijah akan membawa penghasilan sebesar Rp100 ribu. Itu pun kalau jualannya ramai diburu pembeli. Tidak jarang, nenek Tarijah pulang dengan tangan kosong tanpa sepeser pun penghasilan.