Kunjungan kerja Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah, Syarifudin Hafid, ke Desa Lantula Jaya, Kecamatan Witaponda, Morowali, Jumat (30/5/2025), tidak sekadar agenda rutin legislatif. Ia menjadikannya momentum untuk menegaskan sikap terhadap isu lingkungan dan infrastruktur pedesaan yang selama ini luput dari perhatian serius.

Di hadapan warga desa, Syarifudin menyoroti kondisi jalan tani yang disebutnya sebagai “akses vital” bagi kehidupan petani. Persoalan ini, menurutnya, tidak bisa ditunda.

“Infrastruktur pertanian bukan sekadar jalan, tapi urat nadi produksi pangan. Kalau tidak kita urus, kita juga yang rugi,” katanya kepada warga.

Namun, bukan hanya jalan yang menjadi sorotan. Sungai Karaopa, yang melintas di wilayah tersebut, juga mencuat dalam diskusi warga. Sungai ini menjadi sumber kehidupan sekaligus simbol keseimbangan ekologi lokal yang kini terancam oleh berbagai aktivitas. Mendengar hal itu, Syarifudin menyatakan sikap tegas.

“Sungai Karaopa adalah salah satu aset lingkungan yang harus kita jaga. Saya akan mendorong pembahasan Perda kawasan lindung agar kelestariannya dapat dijamin secara hukum,” ujarnya.

Ia juga menanggapi beragam masukan warga terkait pelaksanaan program BERANI CERDAS, program unggulan Pemprov Sulteng. Syarifudin memastikan, dirinya tidak hanya datang untuk mendengar.

“Saya pastikan aspirasi yang saya terima hari ini tidak akan berhenti di sini. Ini akan menjadi bahan pembahasan di DPRD, agar kebijakan provinsi lebih tepat sasaran,” katanya.

Kunjungan ini menjadi pengingat bahwa representasi politik di daerah bukan hanya soal hadir, tetapi juga menindaklanjuti apa yang benar-benar dibutuhkan masyarakat di tingkat paling bawah. ***