PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) resmi menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 9 April 2025 di Intercontinental Jakarta Pondok Indah.

Dalam rapat ini, perseroan menetapkan pembagian dividen tunai dan menyetujui susunan baru Direksi dan Dewan Komisaris.

Dalam rapat yang dihadiri oleh 79,86% pemegang saham, ITMG menetapkan laba bersih tahun buku 2024 sebesar USD 374,1 juta. Dari jumlah tersebut, sebesar USD 243,17 juta atau 65% dari laba bersih dibagikan dalam bentuk dividen tunai kepada para pemegang saham.

Dividen tersebut terbagi atas dividen interim sebesar USD 90,05 juta (telah dibayarkan pada 25 September 2024) dan dividen final sebesar USD 153,13 juta (akan dibayarkan pada 7 Mei 2025).

“Dividen final ini akan didistribusikan kepada pemegang saham yang tercatat pada 22 April 2025, dengan nilai setara Rp2.245 per saham berdasarkan kurs tengah BI,” demikian disampaikan dalam risalah resmi rapat yang dipublikasikan perseroan dalam keterbukaan informasi dikutip Jumat, 11 April 2025.

Selain pembagian dividen, RUPST juga mengesahkan laporan tahunan dan laporan keuangan tahun 2024 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rintis, Jumadi, Rianto & Rekan – bagian dari jaringan PwC global. Perseroan juga menunjuk kembali kantor akuntan publik tersebut untuk tahun buku 2025.

Salah satu keputusan strategis lainnya adalah pengangkatan susunan baru Direksi dan Dewan Komisaris. Mulianto kembali menjabat sebagai Direktur Utama, didampingi delapan direktur lainnya, termasuk satu nama baru yakni Warut Waramit.

Di jajaran Komisaris, Prof. Djisman Simandjuntak kembali dipercaya sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, bersama sembilan komisaris lainnya.

RUPST juga menetapkan total remunerasi untuk Dewan Komisaris tahun 2025 sebesar Rp16,5 miliar dan memberikan wewenang kepada Komisaris Utama untuk menentukan pembagiannya. Sementara itu, keputusan mengenai remunerasi Direksi diserahkan sepenuhnya kepada Dewan Komisaris.

Dalam sesi tanya jawab, pemegang saham sempat menyoroti penghapusan aset sebesar USD 11 juta serta kerugian selisih kurs yang juga mencapai USD 11 juta.

Manajemen menjelaskan, bahwa penghapusan tersebut terkait proyek yang tidak dilanjutkan karena tidak layak secara komersial, sementara kerugian kurs disebabkan oleh translasi aset bersih dalam IDR ke USD, yang bersifat non-tunai dan fluktuatif.

Sebagai catatan, susunan Direksi dan Dewan Komisaris yang baru akan menjabat hingga RUPS tahunan tahun 2028, kecuali diputuskan lain oleh pemegang saham melalui RUPS sesuai ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas. (Rfi)