Syarifuddin Hafid: Infrastruktur Tahan Banjir Harus Jadi Prioritas
Kunjungan Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid bersama Wakil Ketua II DPRD Sulteng, Syarifuddin Hafid, S.H., dan anggota DPRD Muhammad Safri ke lokasi banjir di Morowali Utara menjadi sinyal bahwa persoalan bencana tidak lagi dipandang sebagai kejadian biasa.
Rabu, 9 April 2025, mereka turun langsung ke wilayah terdampak untuk memastikan warga tidak hanya mendapat bantuan, tetapi juga kepastian atas perlindungan jangka panjang.
Banjir yang melanda wilayah Morowali Utara kali ini disebabkan oleh meluapnya sejumlah sungai besar, seperti Sungai La’a, Sungai Lampi, Sungai Tombaloka, dan Sungai Pantangoa. Dampaknya terasa langsung pada permukiman warga dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat setempat.
Syarifuddin Hafid, dalam pernyataannya di hadapan warga, menegaskan pentingnya perencanaan pembangunan yang lebih antisipatif terhadap bencana alam.
Ia menekankan, jika wilayah Morowali Utara memiliki karakter geografis yang rawan, sehingga strategi mitigasi bencana seharusnya tidak menjadi pilihan terakhir, tetapi justru harus dirancang sejak awal.
“Selain memberikan bantuan segera, kami juga mendorong adanya program jangka panjang untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan. Infrastruktur yang tahan bencana harus menjadi prioritas ke depan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa DPRD Provinsi akan mendorong kolaborasi lebih erat antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan lembaga terkait agar upaya perbaikan dan pencegahan berjalan lebih terkoordinasi dan berkelanjutan.
Warga yang menyambut kehadiran rombongan menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah. Beberapa dari mereka menyampaikan harapan agar proses pemulihan pasca banjir tidak berlarut-larut, terutama dalam perbaikan akses jalan, layanan kesehatan, dan bantuan logistik.
Dengan adanya kunjungan ini, tidak hanya kebutuhan darurat yang menjadi fokus, tetapi juga pentingnya membangun kembali kepercayaan warga terhadap kesiapan negara hadir di tengah bencana.
Jika langkah-langkah ini dijalankan secara konsisten, Morowali Utara tidak hanya akan pulih, tapi juga lebih siap menghadapi kemungkinan bencana serupa di masa depan.***