Sejumlah kebiasaan yang dilakukan sehari-hari ternyata tanpa disadari juga bisa berdampak buruk pada kesehatan jantung. Bahkan kebiasaan tertentu terkait gaya hidup dapat memicu serangan jantung. Serangan jantung terjadi ketika bagian dari otot jantung Anda tidak mendapatkan cukup darah.

Arteri koroner jantung dapat tersumbat secara tiba-tiba atau memiliki suplai darah yang sangat lambat. Ini biasanya terjadi karena pembentukan bekuan darah. Hal ini mengurangi suplai oksigen ke jantung Anda, yang dapat memiliki konsekuensi berbahaya.

Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan serangan jantung, seperti usia, riwayat keluarga, tekanan darah, kadar kolesterol, dll. Selain faktor kesehatan ini, faktor eksternal atau gaya hidup tertentu juga dapat menyebabkan tekanan tiba-tiba pada jantung Anda yang memicu serangan jantung.

Dilansir dari everydayhealth, berikut ini 6 kebiasaan sepele yang dapat merusak jantung:

1. Duduk Sepanjang Hari

Menurut penelitian yang diterbitkan pada Januari 2014 di American Heart Association (AHA), dibandingkan orang dengan gaya hidup aktif, mereka yang tidak cukup bergerak dan sering duduk selama 5 jam atau lebih setiap hari memiliki risiko 2 kali lipat untuk mengalami gagal jantung.

Jika pekerjaan Anda mengharuskan duduk sepanjang hari, bangun dan berjalan selama 5 menit setiap jam. Perubahan kecil dalam rutinitas Anda dapat menjaga arteri Anda fleksibel dan darah mengalir dengan baik, melindungi terhadap efek negatif dari tidak banyak bergerak.

2. Terlalu Banyak Minum Alkohol

Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, dan obesitas, yang meningkatkan risiko penyakit jantung. American Heart Association (AHA) melaporkan bahwa minum berlebihan lebih dari dua gelas sehari untuk pria dan satu gelas untuk wanita dapat mengganggu ritme jantung normal Anda dan menyebabkan gagal jantung.

3. Terlalu Banyak Tekanan

Stres memacu tubuh untuk melepaskan adrenalin, yang dapat memengaruhi fungsi tubuh Anda seperti detak jantung dan tekanan darah meningkat. Menurut Kevin R. Campbell, MD, seorang ahli elektrofisiologi jantung di North Carolina Heart and Vascular, UNC Health Care di Raleigh, terlalu banyak stres dapat merusak pembuluh darah di jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Untuk meminimalkan efek bahaya dari stres, American Heart Association (AHA) merekomendasikan hal berikut ini:

Ungkapkan keluh kesah

Bagikan perasaan Anda dengan berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang tepercaya.

Olahraga

Meredakan ketegangan mental dengan melakukan aktivitas fisik sekitar 30 menit latihan intensitas sedang pada sebagian besar hari dalam seminggu.

Rencanakan hari Anda

Prioritaskan tugas dan rencanakan ke depan untuk membantu mencegah terburu-buru menyelesaikan semuanya.

4. Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, faktor risiko penyakit jantung. Menghindari garam tidak terlalu sulit, tetapi bagaimana dengan natrium tersembunyi? National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) melaporkan bahwa makanan olahan termasuk sayuran kaleng dan sup, daging makan siang, makanan beku, keripik, dan makanan ringan asin lainnya merupakan sebagian besar garam yang kerap dikonsumsi.

Pastikan untuk membaca label nutrisi dan membandingkan produk untuk memilih produk yang memiliki nilai natrium harian terendah. Aturan praktis yang harus diikuti: American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar Anda mengonsumsi kurang dari 1.500 mg sodium per hari.

5. Kurang Tidur

Jantung Anda bekerja keras sepanjang hari, dan jika Anda tidak cukup tidur, sistem kardiovaskular Anda tidak mendapatkan istirahat yang dibutuhkan. Detak jantung dan tekanan darah Anda menurun selama fase pertama tidur (fase non-REM), kemudian naik dan turun sebagai respon terhadap mimpi Anda selama fase kedua (tidur REM).

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), perubahan tersebut sepanjang malam meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Kurang tidur juga dapat menyebabkan tingkat kortisol dan adrenalin istirahat yang tinggi, mirip dengan tingkat yang Anda alami dalam situasi stres. Kevin R. Campbell, MD merekomendasikan a orang dewasa sebaiknya tidur 7 hingga 8 jam setiap malam. Remaja dan dewasa muda harus tidur selama 9 hingga 10 jam.

6. Tidak Flossing Gigi

Flossing atau benang gigi adalah salah satu alat yang efektif untuk membersihkan gigi. Flossing memang penting tetapi tidak hanya untuk gigi Anda. Sebuah studi yang diterbitkan pada Mei 2014 di Journal of Periodontal Research menemukan bahwa orang dengan penyakit jantung koroner yang rutin flossing mengalami lebih sedikit masalah kardiovaskular. Lantas apa hubungannya?

Studi yang diterbitkan pada Juli 2013 di International Scholarly Research Notices, menunjukkan bahwa bakteri yang terkait dengan penyakit gusi meningkatkan peradangan dalam tubuh. Peradangan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Tidak flossing dapat menyebabkan bakteri lengket bermuatan plak untuk terbentuk dari waktu ke waktu dan ini bisa memicu radang dalam tubuh.