Review Space Jam: A New Legacy: Parade Produk Warner Bros di Tengah Lapangan Basket Looney Tunes
Review Space Jam: A New Legacy ini tidak mengandung spoiler apapun. Jadi kamu semua aman jaya untuk membaca review Space Jam: A New Legacy nya ini.
Bagi kita-kita yang tumbuh di dekade 90an, semenjak mendengar kabar kalau sekuel Space Jam (1996) ini sedang dikembangkan beberapa tahun yang lalu, pastinya kita sudah merasa greget dan tidak sabaran untuk segera menyaksikan A New Legacy.
Pasalnya banyak dari kita yang ingin kembali bernostalgia bersama Looney Tunes dan permainan bola basketnya yang gila-gilaan itu. Terlebih lagi, sekuel yang juga diproduseri oleh sutradara Black Panther (2018), Ryan Coogler, kini menampilkan pebasket Los Angeles Lakers top saat ini, LeBron James, sebagai Michael Jordan barunya.
Dan setelah melalui pengembangan selama 2 dekade lebih sedikit (mulai dikembangkan setelah perilisan film pertamanya) dan juga, beberapa kali pemunduran (delay) akibat pandemi COVID-19, akhirnya Space Jam: A New Legacy dirilis juga.
Lalu apakah sekuel ini sukses memuaskan penantian kita selama hampir 25 tahun tersebut? Yuk mari kita simak review Space Jam: A New Legacy nya berikut ini.
Plot

LeBron James seperti halnya di dunia nyata, adalah sosok pemain basket yang super sukses. Dan, untuk mencapai kesuksesannya tersebut, ia harus melalui berbagai pengorbanan dan kerja keras sedari kecil.
Salah satu faktor yang membuatnya menjadi demikian, adalah wejangan tegas yang diberikan oleh pelatih basketnya di sekolah dulu, Coach C (Wood Harris). Alhasil apa yang diwejangkan dan diperbuatnya ini, ditularkan ke anak-anaknya termasuk salah satunya, Dominic (Cedric Joe), yang justru lebih hobi dengan pembuatan video game.
Dan gara-gara perbedaan visi dan ketertarikan ini, hubungan keduanya pun kerap panas-dingin. Hubungan keduanya kian teruji ketika Dom dan LeBron, diculik dan terperangkap di dalam dunia server Warner Bros oleh algoritma jahat, Al-G Rhythm (Don Cheadle). Motivasi Al-G melakukan penculikannya karena ia ingin lebih dikenal banyak orang (warganet) sebagai server yang super dominan.
Nah untuk menjalankan niat jahatnya ini, AI-G mengadu domba si ayah dan anak yang akhirnya, berujung pada pertandingan basket besar yang tidak hanya akan menentukan nasib keduanya, namun juga nasib seluruh Looney Tunes, server WB, dan juga seluruh warga planet bumi.
Parade Produk Warner Bros

Mungkin beberapa dari kalian yang sebelumnya sudah membaca atau menyaksikan beberapa review Space Jam: A New Legacy lainnya, kalian tentunya tahu dengan keluhan utama reviewer-reviewer tersebut terhadap sekuel arahan Malcolm D. Lee (Scary Movie 5, Girls Trip) ini.
Ya benar sekali. Keluhan utama yang kerap diungkapakan di berbagai review Space Jam: A New Legacy tersebut adalah film ini, bagaikan pesta atau parade properti intelektual Warner Bros. Dan gokilnya, mereka sadar dengan hal ini (self-aware).
Oleh karenanya, tak heran jika film ini banyak menampilkan refrensi bahkan modifikasi dari adegan-adegan film milik WB yang mana salah satu karakternya di-edit dan dipadupadankan dengan LeBron dan / atau salah satu karakter ikonik Looney Tunes nya.

Dan tak memungkiri aspek “jualan” yang diusung oleh Warner Bros ini lumayan mengganggu. Memang, apabila sebuah film memasukkan referensi atau unsur pop culture hit lain ke dalamnya, hal tersebut membuat filmnya menjadi lebih menyenangkan untuk disaksikan.
Tapi apabila terlalu banyak dan terlalu sering, yang ada membuat audiens / fans menjadi sangat terganggu. Dan hal inilah yang benar-benar penulis rasakan setelah menyaksikan dan ketika menuliskan review Space Jam: A New Legacy ini.
Setidaknya, adaptasi film Ready Player One (2018), refrensi karakter-karakter pop culture-nya dilibatkan secara logis dan oke ke dalam kisahnya. Tapi untuk Space Jam: A New Legacy, seluruh refrensi serta modifikasi IP Warner Bros yang ditampilkan, benar-benar sebagai pemanis saja.
Cerita Yang Masih Menghibur

Untungnya “bombardir iklan” tersebut bisa diimbangi dengan kisahnya yang masih menghibur. Pokoknya bagi kita-kita yang dari dulu fans Looney Tunes apalagi, film Space Jam pertama, dijamin bakalan suka dengan A New Legacy.
Walau demikian, tetap saja film orisinil 25 tahun lalunya, masih jauh lebih rapih, masuk akal, dan lebih di segala-galanya. Intinya melalu review Space Jam: A New Legacy ini penulis hanya mengingatkan, janganlah kita berharap terlalu tinggi dengan sekuel stand alone ini.
LeBron Asyik, Cheadle Keren

Tak memungkiri ketika mendengar LeBron sebagai “Michael Jordan” di sekuelnya ini, banyak yang skeptis. Tapi di saat yang sama, timbul juga secercah harapan. Pasalnya, tidak seperti mantan pemain tim Chicago Bulls tersebut, LeBron sudah memiliki kredit akting sebelum terlibat proyek ini.
Dan seperti yang kita lihat di film drama komedi, Trainwreck (2015), walau ia tampil sebagai cameo, secara keseluruhan penampilan LeBron cukup oke. Dan hal yang sama, juga bisa penulis katakan di ulasan reiview Space Jam: A New Legacy ini. Ia sudah terlihat berusaha untuk tampil semaksimal mungkin, dan LeBron memanglah berhasil.
Cheadle sebagai sosok villain juga oke banget. Malah setelah melihat penampilannnya sebagai AI-G, bisa dikatakan melalui review Space Jam: A New Legacy ini, kalau kita jadi ingin melihatnya memerankan sosok penjahat lagi di proyek-proyek mendatangnya.
Zendaya Bukan Lola Yang Diharapkan

Sayangnya di kala LeBron dan Cheadle, sudah keren, malah si aktris sekaligus pengisi suara Lola Bunny, Zendaya (Spider-Man: Far From Home), yang malah justru tampil mengecewakan.
Bukannya Zendaya berakting suara buruk. Oh tidak sama sekali. Melainkan masalahnya disini, ia salah casting. Entah apa yang ada di pikiran Warner Bros dan D. Lee ketika memutuskan untuk memilh aktris muda tinggi semampai ini, sebagai Lola barunya.
Lola versi si 24 tahun ini tidak ada Lola-lolanya sama sekali. Ya yang kita dengar adalah Zendaya BUKAN Lola. Alhasil, tidak ada pula vibe genit-genit nakal khas Lola yang sukses dihidupkan oleh Kath Soucie (Rugrats) di film orisinilnya dulu.
Tontonan Untuk Fans Looney Tunes dan Film Pertamanya

Pada akhirnya bisa kita simpulkan melalui review Space Jam: A New Legacy ini, bahwa pada dasarnya, sekuel ini tidak perlu dibuat sama sekali. Karena seperti yang sudah diungkapkan di awal-awal review Space Jam: A New Legacy ini, sekuel ini lebih bersifat stand alone (kisah baru dengan karakter utama baru pula).
Namun pada saat yang sama, memang bagi kita-kita yang fans film pertamanya dan juga fans berat animasi Looney Tunes, dijamin kita akan suka banget dengan filmnya ini. Nah bagaimana? Apakah setelah membaca review Space Jam: A New Legacy ini, kalian menjadi tertarik untuk nonton filmnya?