Presiden Optimis Pertumbuhan Ekonomi Capai 7 Persen pada Kuartal II, Ini Indikasinya
JAKARTA – Presiden Joko Widodo optimis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 di Indonesia akan mencapai kisaran 7 persen. Hal tersebut diukur dari tren pertumbuhan positif di berbagai aspek yang berpengaruh sangat penting dalam perekonomian dalam negeri.
Indikasinya antara lain, tumbuhnya Purchasing Managers’ Index (PMI) untuk manufaktur hingga Mei 2021 berada di posisi angka 55,3. Dibandingkan dari posisi tahun lalu yang hanya mencapai kisaran angka 51.
Dari sisi suplai, ekspor mulai tumbuh ke angka 58 persen, impor bahan bahan baku tumbuh 79 persen, impor barang modal 35 persen. Sedangkan dari sisi permintaaan, konsumsi indeks kepercayaan konsumen berada di posisi 104,4 dibandingkan sebelumnya yang menempati posisi 85.
Indeks penjualan penjualan ritel juga tumbuh sekitar 12,9 persen, konsumsi semen juga tumbuh 19,2 persen, penjualan kendaraan niaga tumbuh 783 persen.
“Ini angka-angka yang menurut saya sangat fantastis kenaikannya. Ini optimisme ada tetapi problemnya ada di COVID-19 yang belum bisa kita tekan, kita kurangi, dan kita selesaikan,” kata Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan dalam pembukaan Munas KADIN ke-VIII di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang ditayangkan secara virtual pada Rabu, 30 Juni 2021 dilansir dari Infopublik.
Deretan angka pertumbuhan positif di atas, menjadikan modal bahwa perekonomian dalam negeri akan segera bangkit dari dampak pandemi wabah global ini. Dengan catatan, kasus positif COVID-19 yang terjadi di tanah air dapat dikendalikan oleh berbagai pemangku kepentingan yang terkait dalam beberapa waktu ke depan.
Kunci dari pemulihan ekonomi, lanjut dia, berada di penanganan COVID-19 secara optimal oleh berbagai pemangku kepentingan yang terkait. Mengingat, korelasi antara turunnya kasus COVID-19 dengan meningkatkan pertumbuhan Indonesia sangatlah erat.
“Setelah kita lihat secara detail, betul kenaikan kasus COVID-19 ini selalu berpengaruh kepada indeks kepercayaan konsumen (IKK),” tuturnya.
Vaksinasi menjadi salah satu faktor penting dalam mengendalikan wabah global COVID-19. Karena pentingnya hal tersebut, tengah gencar melakukan vaksinasi terhadap 1,3 juta orang per hari pada beberap waktu ke depan. Kemampuan vaksinasi tersebut akan terus ditingkatkan secara bertahap ke depan.
Pada Agustus diprediksi vaksinasi yang dilakukan per hari dapat menjangkau sekitar 2 juta orang. Dan setelah itu, ke depannya dapat dimaksimalkan hingga 2,5 juta orang per hari. Apabila angka di atas dapat dicapai, maka target vaksinasi yang ditentukan oleh pemerintah sebanyak 70 persen populasi dapat segera tercapai pada enam bulan ke depan.
Pada Juli 2021 vaksinasi yang dilakukan dapat menjangkau sebanyak 34 juta masyarakat, Agustus 2021 dapat menjangkau 43,7 juta masyarakat, September 2021 dapat menjangkau 53 juta masyarakat, Oktober 2021 dapat menjangkau sebanyak 84 juta orang, dan terakhir Desember 2021 dapat menjangkau sekitar 71,7 juta orang.
“Saya meyakini meningkatkan menjadi angka 2,5 juta vaksinasi per hari itu bukan sebuah hal yang sulit. Asal satu kuncinya, vaksinnya ada,” tuturnya.