MAHATIR: Tak Ada Hak untuk LGBT di Malaysia
MALAYSIA – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, Malaysia tidak dapat menerima hak-hak LGBT seperti halnya pernikahan sesama jenis. Mahathir menilai ini adalah budaya barat.
Pernyataan-pernyataan itu datang akibat para aktivis yang memprotes adanya intoleransi yang berkembang di Malaysia, khususnya kepada komunitas LGBT di Malaysia.
“Pada saat ini, kami tidak menerima LGBT tetapi jika mereka (negara Barat) ingin menerima, itu adalah urusan mereka. Jangan memaksakannya pada kami,” kata pemimpin berusia 93 tahun itu kepada hadirin di Universitas Chulalongkorn Bangkok selama kunjungan kenegaraan ke Thailand.
“Perkawinan, keluarga kini telah diabaikan di Barat. Mengapa kita harus mengikuti itu? Sistem nilai kita sama baiknya,” tambahnya dilansir dari Channel News Asia pada Jumat (26/10). “Jika mereka (negara Barat) suatu hari memutuskan untuk berjalan telanjang, apakah kita harus mengikuti?” ujarnya.
Malaysia memiliki dua sistem hukum yaitu pengadilan biasa dan pengadilan Islam. Pengadilan Islam mengurusi agama dan keluarga bagi warga Muslim yang berjumlah 60 persen dari populasi.
Namun begitu, Mahathir baru-baru ini mengecam pencambukan dua perempuan yang dituduh melakukan hubungan seks lesbian di Malaysia. Hukuman itu dilakukan di depan lebih dari 100 penonton di sebuah pengadilan Islam pada awal September di negara bagian utara Terengganu yang konservatif.
Ini adalah pertama kalinya perempuan dicambuk karena hubungan sesama jenis di Malaysia. Hukuman ini jelas meningkatkan ketakutan di kalangan komunitas LGBT.
Sumber: Pojoksatu