Selamat Jalan Marissa Haque. Anda akan Sangat Dirindukan

Industri hiburan Indonesia kembali berduka atas berpulangnya ke rahmatullah aktris dan politikus Marissa Haque. Dia meninggal Pada Rabu dini hari, 2 Oktober 2024.

Marissa terkenal karena tampil menawan di tahun 80an dan 90an. Ia merupakan artis multi talenta yang tidak hanya menaklukan dunia hiburan namun juga menorehkan prestasi di bidang politik. Ia adalah wanita dengan banyak talenta dan kepergiannya telah meninggalkan kenangan yang mendalam di hati banyak orang Indonesia.

Marissa memulai perjalanannya di industri hiburan sejak usia muda. Kecantikan, pesona, dan bakatnya menarik perhatian banyak orang, sehingga membawa berbagai peran dalam film dan iklan. Dia dengan cepat menjadi terkenal di Indonesia.

Selain karir aktingnya yang sukses, Marissa juga aktif terlibat dalam politik. Dia dikenal vokal tentang masalah sosial dan menjaga kebijakan pendidikan yang lebih baik.

Kepergian Marissa yang tiba-tiba membuat orang-orang terdekat dan penggemarnya syok. Putrinya, Chiki Fawzi, menjadi orang pertama yang menyampaikan kabar tersebut di Instagram story pribadinya. Beberapa jam kemudian, Nadya Soekarno, keponakan Marissa, juga membagikan kabar tersebut di Instagram story-nya sekaligus memberikan penghormatan yang tulus kepada mendiang bibinya.

Banyak juga yang mengunggah ke media sosial untuk mengungkapkan kesedihan dan berbagi kenangan mereka tentang Marissa. Adib Hidayat, kritikus musik, mengungkapkan, Marissa meninggal dunia sekitar pukul 02.00 WIB.

Profil Marissa Haque

Lahir dengan nama Marisa Grace Haque pada tanggal 15 Oktober 1962 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Marissa mewarisi latar belakang yang beragam dari ayahnya yang berkewarganegaraan Belanda-Indonesia dan ibu yang berdarah Jawa-Madura.

Ayah Marissa bernama Allen Haque, sedangkan ibu Mieke Soeharijah binti Cakraningrat. Dia memiliki saudara perempuan, Soraya Haque dan Shahnaz Haque.

Saat tumbuh dewasa, ia sering berpindah-pindah karena pekerjaan ayahnya di PT Pertamina. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya dalam menempuh pendidikan, ia menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Universitas Trisakti sebelum meraih gelar Magister Penelitian Kemanusiaan dan Organisasi dari Universitas Gadjah Mada.

Meski unggul di bidang akademis, minat Marissa sebenarnya terletak pada seni. Ia belajar film di Universitas Ohio di Amerika Serikat dan kemudian mengejar gelar Doktor dalam bidang Manajemen Sumber Daya Alam dan Kajian Lingkungan di Institut Pertanian Bogor. Selama berada di Universitas Ohio, dia menemukan kecintaannya pada akting, yang akhirnya menjadi tiketnya menuju cinta.

Pada awal tahun 1980-an, Marissa memulai debutnya di dunia film dengan membintangi drama romantis seperti “Tinggal Landas Buat Kekasih” dan “Biarkan Bulan Itu”. Penampilannya dalam “Tinggal Landas Buat Kekasih” membuatnya mendapatkan nominasi Aktris Pendukung Terbaik di Piala Citra Awards pada tahun 1985. Pada saat itulah ia bertemu calon suami, aktor dan penyanyi Ikang Fawzi, yang dinikahinya pada tahun 1986 hingga dikaruniai dua orang anak, Isabella Fawzi dan Chikita Fawzi.

Selain sebagai aktris berbakat, Marissa juga membuktikan kepandaiannya dengan Mengambil berbagai peran di belakang layar. Dia memproduseri, menyutradarai, mengedit, dan menulis untuk beberapa film dan acara TV, menunjukkan bakat dan kecintaannya pada seni.

Selain sukses berkarir di industri hiburan, Marissa juga menorehkan prestasi di dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jawa Barat pada tahun 2004 hingga 2009. Keyakinannya bahwa seniman dapat menjadi suara dalam masyarakat politik yang membawa mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur Banten pada tahun 2006 .

Meski terdepak dari PDI-P karena keterlibatannya dengan partai lain, Marissa tetap melanjutkan karir politiknya dengan bergabung di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan kemudian Partai Amanat Nasional (PAN). Ia percaya bahwa melalui politik, ia dapat berkontribusi lebih jauh kepada masyarakat dan memperjuangkan hak-hak komunitas marginal.

Sampai akhir khayatnya, Marissa Haque aktif sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbankan Indonesia (STIE IBS) yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan.

Marissa akan selalu dikenang bukan hanya karena bakat dan kesuksesannya di industri hiburan, tetapi juga karena kebaikan hati dan dedikasinya untuk membuat perbedaan di masyarakat. Dia adalah inspirasi sejati dan teladan bagi banyak orang. Kepergiannya merupakan kesedihan besar bagi dunia hiburan dan politik Indonesia.

Marissa akan selalu dikenang sebagai artis multi talenta dan politikus penuh semangat yang menyentuh kehidupan banyak orang. Warisannya akan terus hidup melalui karya dan kenangan yang ditinggalkannya. Terima kasih untuk segalanya, Marissa Haque. Selamat jalan. Anda akan sangat dirindukan.