Jembatan Belanda di Palasa Putus Diterjang Banjir
Jembatan peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1936 di Desa Palasa, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, putus akibat banjir besar pada Kamis, 13 Maret 2025, sekitar pukul 11:50 WITA.
Jembatan yang telah menjadi bagian dari sejarah dan dijadikan situs cagar budaya ini akhirnya roboh setelah bertahan hampir sembilan dekade.
Jembatan ini merupakan salah satu warisan kolonial yang masih berdiri kokoh hingga kini. Banyak masyarakat yang singgah dan mengabadikan momen di lokasi tersebut, terutama para pelancong dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Manado, Kendari, serta daerah lainnya. Tak hanya menjadi jalur penghubung penting, jembatan ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Menurut informasi yang diterima media ini, hujan deras yang mengguyur kawasan Palasa sejak beberapa hari terakhir menyebabkan air sungai meluap dan arus semakin deras.
“Jembatan ini sudah lama menjadi saksi sejarah. Setiap kali pulang kampung, kami selalu menyempatkan diri untuk melihatnya. Sangat disayangkan akhirnya putus diterjang banjir,” ujar Sindi, warga Lambunu yang tetiba mengetahui jembatan ini diterjang banjir.
Di sekitar jembatan ini, juga terdapat Baruga yang biasa dijadikan tempat istirahat bagi para musafir serta warung makan dengan harga yang terjangkau. Banyak pelintas yang memanfaatkan area ini untuk melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat insiden ini. Warga berharap banjir segera surut dan pemerintah dapat mengambil langkah untuk mengatasi dampak dari kejadian ini. (Rfi)