Gunung Ibu Terus Meletus, Jumlah Pengungsi Bertambah
Evakuasi warga dari zona berbahaya Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, masih terus berlangsung seiring meningkatnya aktivitas vulkanik.
Hingga Minggu (19/1), jumlah pengungsi terus bertambah dan kini mencapai 664 orang yang tersebar di enam lokasi pengungsian.
Komandan Posko Penanganan Darurat, Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono, menegaskan, bahwa proses evakuasi dilakukan tanpa henti demi keselamatan warga.
“Evakuasi berlangsung 24 jam penuh. Kami selalu siaga dengan personel dan kendaraan, siap kapan pun dibutuhkan,” ujarnya mengutip rilis BNPB.
Sebaran Pengungsi di Enam Titik
Berdasarkan data terbaru dari Pos Komando Penanganan Darurat Erupsi Gunung Ibu per pukul 16.00 WIT, para pengungsi saat ini ditempatkan di enam lokasi, dengan rincian sebagai berikut:
- Kantor Desa Tongute Sungi: 22 keluarga (56 jiwa)
- Gereja Tongute Sungi: 98 keluarga (245 jiwa)
- SD Inpres Tongute Goin: 18 keluarga (40 jiwa)
- Gereja Akesibu: 28 keluarga (70 jiwa)
- SMK Akesibu: 71 keluarga (188 jiwa)
- SD Akesibu: 31 keluarga (65 jiwa)
Seiring bertambahnya jumlah pengungsi, kebutuhan logistik juga semakin meningkat. Adietya menyampaikan bahwa armada tambahan akan segera dikerahkan untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar ke semua lokasi pengungsian.
“Kami akan menambah kendaraan agar distribusi logistik tetap terjaga, terutama dengan semakin bertambahnya titik pengungsian yang harus dijangkau,” jelasnya.
Posko, Pusat Koordinasi Penanganan Darurat
Dalam situasi yang terus berkembang, Pos Komando yang berpusat di Kantor Bupati Halmahera Barat berperan sebagai pusat koordinasi utama dalam penanganan bencana ini.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, menegaskan pentingnya peran posko sebagai pusat kendali dan koordinasi semua pihak terkait.
“Posko ini adalah garda terdepan dalam menghadapi kondisi darurat. Semua keputusan strategis terkait operasi lapangan diputuskan di sini,” katanya.
Selain sebagai pusat koordinasi, posko juga menjadi tempat evaluasi harian untuk memastikan setiap langkah penanganan di lapangan berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Kami melakukan evaluasi setiap hari dan merencanakan langkah berikutnya. Semua sektor bergerak cepat demi memastikan keselamatan masyarakat,” tambah Raditya.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur Darurat BNPB, Andria Yuferryzal, menyatakan bahwa BNPB terus mendampingi pemerintah daerah dalam penyediaan fasilitas pengungsian dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi. Distribusi bantuan dilakukan berdasarkan daftar kebutuhan yang diajukan dari tiap lokasi pengungsian, yang kemudian disuplai oleh tim di lapangan.
Gunung Ibu Masih Terus Meletus
Aktivitas Gunung Ibu hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Data dari Pos Pengamatan Gunung Api Ibu mencatat, dalam rentang waktu pukul 00.00 hingga 18.00 WIT, terjadi 54 kali letusan dengan ketinggian kolom abu yang bervariasi antara 400 hingga 1.500 meter.
Pemerintah terus mengimbau warga untuk tidak mendekati area dalam radius lima kilometer dari kawah aktif dan tetap mengikuti arahan petugas di lapangan.
Meski kondisi masih belum stabil, semangat gotong royong dan kesiapsiagaan tim tanggap darurat menjadi harapan bagi para pengungsi yang bertahan di tempat sementara, sembari menunggu kepastian kapan mereka bisa kembali ke rumah.***