BMKG: Monsun Asia Picu Hujan Lebat Sejumlah Wilayah Periode 14–20 Januari 2025
Menguatnya angin Monsun Asia yang membawa massa udara basah dan uap air masih menjadi faktor utama peningkatan curah hujan di Indonesia.
BMKG mencatat, dalam sepekan terakhir, indeks Monsun Asia menunjukkan penguatan yang lebih tinggi dari kondisi normal, memicu hujan lebat di sejumlah wilayah.
BMKG memprediksi potensi hujan signifikan akan terus berlangsung hingga sepekan ke depan. Selain dipengaruhi oleh Monsun Asia, fenomena La Nina lemah yang berlangsung hingga April-Mei-Juni 2025, serta dinamika atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Low Frequency turut memicu pertumbuhan awan konvektif yang memperburuk kondisi cuaca.
Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di beberapa daerah. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan memantau informasi cuaca terkini.
- Dinamika Atmosfer dalam Sepekan
BMKG melaporkan fenomena atmosfer lain yang turut memengaruhi cuaca, termasuk sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat daya Lampung. Hal ini membentuk daerah konfluensi di sekitar Laut Natuna hingga Selat Karimata, serta daerah konvergensi yang memanjang di berbagai wilayah, seperti Perairan Nias hingga Aceh, Laut Jawa, hingga Papua Selatan.
Kelembapan udara di lapisan bawah dan atas yang tinggi, serta labilitas atmosfer yang kuat, semakin mendukung pembentukan awan konvektif yang memicu hujan lebat di berbagai wilayah.
- Prospek Cuaca 14–20 Januari 2025
BMKG memprediksi periode 14–16 Januari 2025 akan didominasi cuaca berawan, tetapi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di sejumlah wilayah berikut:
- Hujan sedang–lebat:
Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua.
- Hujan lebat–sangat lebat:
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Papua Selatan.
- Potensi angin kencang:
Aceh, Riau, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, NTT, Maluku, Gorontalo, Papua Barat, Papua Selatan.
Untuk periode 17–20 Januari 2025, kondisi cuaca masih didominasi awan tebal, dengan hujan sedang hingga sangat lebat yang berpotensi terjadi di wilayah berikut:
- Hujan sedang–lebat:
Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.
- Hujan lebat–sangat lebat:
Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Papua Tengah.
- Potensi angin kencang:
Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Papua Selatan.
- Imbauan BMKG
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat, jalanan licin, dan angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang atau kerusakan infrastruktur. Siaga menghadapi risiko banjir, longsor, dan cuaca ekstrem lain sangat diperlukan. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat memantau pembaruan cuaca melalui situs resmi BMKG, media sosial, atau aplikasi InfoBMKG.
Sumber: BMKG I Editor: Rifai