JAKARTA – Sebanyak 69 obat sirup berbahaya milik tiga perusahaan farmasi telah dicabut izinnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ketiga farmasi tersebut antara lain PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries dan PT Afi Farma.

Izin edar dicabut karena BPOM menemukan bahwa ketiga perusahaan tersebut menggunakan propilen glikol sebagai bahan baku pelarut, sehingga produk yang mengandung etilen glikol (EG) terkontaminasi melebihi ambang batas keamanan.

Baca Juga:BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin COVID-19 Sputnik-V

“Hasil penyelidikan dan intensifikasi pengawasan BPOM melalui pemeriksaan, perluasan pengambilan contoh, pengujian contoh produk sirup obat dan bahan tambahan yang digunakan, serta peningkatan pemeriksaan pabrik telah dilakukan tiga industri besar farmasi untuk produksi obat,” tulis BPOM dalam laporan resminya, Selasa (8/10/2022).

Berikut ini daftar obat yang resmi dicabut izinnya oleh BPOM:

PT Yarindo Farmatama

  1. Cetirizine HCI sirop 60 ml
  2. Dopepsa suspensi 100 ml
  3. Flurin SMP sirop 60 ml
  4. Sucralfate suspensi 100 ml
  5. Tomaag Forte suspensi 100 ml
  6. Sirop Yarizine 60 ml

PT Universal Pharmaceutical Industries

  1. Antasida Doen suspensi 60 ml
  2. Sirop Fritillary & Almond Campuran 100 ml
  3. Sirop Glynasin 60 ml
  4. Sirop Mentasin Baru 110 ml
  5. Sirop Mentasin Baru 60 ml
  6. Sirop Batuk Unibebi sirop 60 ml
  7. Sirop Batuk Unibebi Rasa Jeruk sirop 60 ml
  8. Unibebi Demam tetes 15 ml
  9. Unibebi Demam sirop 60 ml
  10. Unidryl sirop 60 ml
  11. Univxon suspensi 60 ml
  12. Univxon sirop 15 ml
  13. Uni OBH sirop 100 ml
  14. Uni OBH sirop 300 ml

PT Afi Farma

  1. Afibramol tetes 15 ml
  2. Afibramol sirop 60 ml
  3. Afibramol Rasa Anggur sirop 60 ml
    4 Afibramol Rasa Apel sirop 60 ml
  4. Afibramol Rasa Jeruk sirop 60 ml
  5. Afibramol 250 sirop 60 ml
  6. Afibramol 160 sirop 60 ml
  7. Aficitrin sirop 10 ml
  8. Ambroxol HCI sirop 60 ml
  9. Antasida Doen suspensi 60 ml
    11 Suspensi Antasida Doen 60 ml
  10. Sirop Bronkoksin 60 ml
  11. Sirop Cetirizine Hydrichloride 60 ml
  12. Sirop Cetirizine Hydrichloride 60 ml
  13. Suspensi Kloramfenikol Palmitat 60 ml
  14. Coldys Jr suspensi 60 ml
  15. Coldys Jr Forte suspensi 60 ml
  16. Domino tetes 10 ml
  17. Domino suspensi 60 ml
  18. Domperidone tetes 10 ml
  19. Domperidone suspensi 60 ml
  20. Ecomycetin suspensi 60 ml
  21. Fumadryl sirop 60 ml
  22. Fumadryl sirop 100 ml
  23. Suspensi lambung 60 ml
  24. Ibuprofen suspensi 60 ml
  25. Ibuprofen suspensi dalam dus 60 ml
  26. Obat Batuk Hitam sirop 100 ml
  27. LBH Afi sirop 125 ml
  28. LBH Afi Rasa Lemon sirop 100 ml
  29. OBH Afi Rasa Mint sirop 100 ml
  30. Paracetamol tetes 15 ml
  31. Paracetamol Rasa Anggur sirop 60 ml
  32. Paracetamol Rasa Anggur sirop dalam dus 60 ml
  33. Paracetamol Rasa Apel sirop 60 ml
  34. Paracetamol Rasa Apel sirop dalam dus 60 ml
  35. Paracetamol Rasa Jeruk sirop 60 ml
  36. Paracetamol Rasa Jeruk sirop dalam dus 60 ml
  37. Paracetamol Rasa Mint sirop 60 ml
  38. Paracetamol Rasa Mint sirop dalam dus 60 ml
  39. Paracetamol Rasa Strawberry sirop 60 ml
  40. Paracetamol Rasa Strawberry sirop dalam dus 60 ml
  41. Resproxol tetes 15 ml
  42. Resproxol sirop 60 ml
  43. Vipcol sirop 60 ml
  44. Zinc Go sirop 100 ml
  45. Zinc Sirop Go Forte 60 ml
  46. Sirop Zinc Sulfate Monohydrate 60 ml
  47. Sirop Zyleron 60 ml

BPOM juga menekankan, bahwa pelaku usaha konsisten dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Pelaku usaha juga harus memastikan bahwa bahan baku yang digunakan sesuai standar dan persyaratan serta obat yang diproduksi sesuai standar dan mutu, serta mematuhi peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh regulator baik secara nasional maupun internasional.