Kisah Lengkap Sewu Dino yang Disebut Lebih Seram dari KKN di Desa Penari
Di sela kebosanannya, Sri melihat-lihat lewat jendela, di sana, ia melihat banyak mobil terparkir, Sri tidak melihat mobil itu tadi.
Kini, tiba giliran Sri yg di panggil. Dengan ragu, ia keluar, berjalan menuju ruangan tadi, yg sekarang, ada si pemilik jasa, dengan seorang wanita yg memakai pakaian adat, kebaya, lengkap dengan sanggul, ia duduk anggun, menatap Sri dari ujung kepala, hingga mata kaki.
Ia tersenyum, sangat tulus, membuat Sri merasa sungkan sekali, seakan berhadapan dengan orang berderajat tinggi sekali, Sri bahkan tidak berani melihat matannya, auranya, begitu membuat Sri merasa kecil sekali.
“Ayu ne,” (cantik sekali) ucapnya, nada suarannya sangat halus.
Sri diminta untuk duduk, kemudian, si pemilik jasa memperkanalkan siapa wanita anggun itu, yg rupannya, adalah pemilik rumah makan yg saat itu terkenal sekali seantero Jawa Timur, sebegitu terkenalnya. Kekayaannya, tidak perlu lagi di pertannyakan. Semua itu, membuat terkejut.
Namannya, Kembang Krasa, meski itu hanya semacam gelar. Namun, Sri tahu arti nama itu, yg berarti Bunga Krasa. Bunga yg wanginya dulu sudah melegenda, sebelum ditumpas, untuk menyingkirkan balak di atas gunung I***, saat bangsa lelembut masih mendiami tanah Jawa.
Semua orang disini tahu cerita itu, Sri hanya menunduk, ia masih segan menatap wanita itu.

 
													 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					