Dari jauh, pohon itu tumbuh sendiri di antara semak belukar disekitarnya, ada tanah lapang yg terbuka, seakan pohon itu dibiarkan menyendiri, begitu kelam, begitu menenggelamkan, anehnya, Sri justru mendekatinya, seakan hatinya menuntun memanggil namanya.

Sri mengambil satu lampu petromax yg tergantung di pawon (dapur) lantas ikut keluar, menembus kegelapan hutan yg sudah memanggil sedari tadi.

Baru saja keluar, Sri bisa merasakan hembusan angin dingin yg langsung menusuk tulang, berbekal lampu petromax di tangan, Sri berlari entah kemana, mengikuti jalan setapak, berharap, ia masih bisa mengejar Dela yg bisa dimana saja, ia, tidak tahu, seluk beluk hutan ini.

Sejauh mata memandang, hanya bayangan pohon, dan kabut tebal, yg Sri seringkali temui, sisanya, hanya suara gemeresak kakinya menembus semak belukar yg terkadang menggores kulitnya.

Selain itu, hembusan nafas Sri lebih berat, karena ketakutan sudah menemaninya semenjak keluar sudah tidak terhitung, berapa banyak ia melintasi pohon besar, mata Sri awas melihat sekeliling.

Sementara tangan dan kakinya meraba apapun yg bisa ia pegang hanya agar ia tidak terjerembab pada tanah yg tidak rata, namun, Sri masih belum menemukan tanda keberadaan Dela.

Bagai mencari jarum dalam tumpukan jerami, mencari Dela di tengah kegelapan hutan seperti ini, berjalan dari satu tempat ke tempat lain rasanya mustahil. Mustahil ia bisa menyisir keseluruhan hutan, sampai, Sri merasa ia tahu di mana keberadaan gadis itu, semoga itu benar. Sri bisa melihat tempat itu bahkan dari jauh.

Bayangan hitam besar, rimbun itu, seakan tidak kehilangan kengerianya sedikitpun. Meski kaki Sri letih, menempuh jarak sejauh itu, ia mendekati pohon beringin itu, tempat dimana ia menemukan boneka itu.

Terdengar suara langkah kaki Sri yg menembus semak, kini, ia berdiri tepat di bawah pohon itu, melihat Dela yg seperti sudah menunggunya, ia hanya duduk, menggoyangkan kakinya, seakan tahu, Sri akan menemukanya.

Gerak tubuh Dela, membuat Sri tidak nyaman, terkadang, ia menggedek kepalanya, seakan tulang lehernya tidak dapat menyangga isi kepalanya.