Kisah Lengkap Sewu Dino yang Disebut Lebih Seram dari KKN di Desa Penari
Malam itu, ketika mbah Tamin sudah pergi, Sri merasa ia harus memeriksa kamar beliau lagi, ia tahu, masih ada yg harus ia cari tahu.
Termasuk teka teki apa yg sebenarnya terjadi, mungkinkah keluarga Krasa tidak tahu menahu perbuatan orang tua ini, Sri menunggu waktu yg tepat.
Sri menunggu Erna dan Dini terlelap, maka manakala ia sudah yakin, 2 temanya sudah tertidur, Sri melangkah keluar dari ranjangnya. Ia melangkah menuju kamar mbah Tamin yg hanya terpisah sekat antara kamar Dela yg memang tanpa pintu itu.
Sejenak, Sri menguatkan diri, lalu, masuk. Ia membuka pintu, membiarkanya tetap terbuka, sementara ia mulai mencari di mana ia terakhir kali memeriksa benda keramat itu. Anehnya, ia tidak menemukanya.
Di cari dimanapun, Sri tidak menemukanya, apakah si mbah membawanya, Sri terdiam, berpikir. Sampai, sesuatu melintas.
Sesuatu seperti baru saja melintas di belakangnya, melewati kamar mbah Tamin, Sri melangkah memastikanya. Ia tidak tahu menahu apa itu, tiba-tiba, mata Sri tertuju pada isi dari ranjang mbah Tamin, ia menduga benda itu ada disana, maka, Sri mulai perlahan membukanya.
Sri membuka semuanya, namun, ia tidak menemukan benda itu juga disana, manakala Sri masih berusaha mencari, terdengar suara pintu di tutup dari belakang, Sri terhenyak sejenak, sebelum berbalik melihatnya.
Sri terdiam, melihat Dela menatapnya dengan senyuman menyeringai.
“Cah cilik wani men nggolek masalah” (masih anak kecil berani sekali cari masalah) kata Dela seraya tetap berdiri menahan pintu, kepalanya menggedek ke kiri dan kanan, seakan menertawakan Sri yg tengah meringkuk, ketakutan.
“Kok isok” (kok bisa) kata Sri, ia tak kuasa gemetaran.

 
													 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					