10 Fakta Menarik Dari Konser Musik Amal Dunia, Live Aid 1985
Hari ini adalah tanggal 13 Juli 2021. Dan tanggal ini bagi fans musik, identik dengan konser musik amal dunia legendaris, Live Aid yang diadakan pada tanggal 13 Juli, 1985.
Konser yang juga dinamakan global jukebox ini diinisiasikan oleh musisi sekaligus aktivis kemanusiaan, Bob Geldof untuk menggalang dana bagi warga Ethiopia yang dilanda kelaparan super hebat di tahun 1983-1985.
Sebanyak 75 musisi (solois, duo, band, dll) berpartisipasi dalam konser yang diadakan di 2 lokasi ini. Spesifiknya: Wembley Stadium, London, Inggris dan John F. Kennedy Stadium, Philadelphia, Amerika Serikat.
Nah mungkin untuk fakta-fakta tersebut banyak dari kita yang sudah mengetahuinya. Namun faktanya masih terdapat beberapa fakta keren dan unik lainnya yang belum kita ketahui. Dan berikut adalah 10 fakta keren dan menarik tersebut seperti yang dilansir dari The Sun dan beberapa sumber terkait lainnya.
1. Terdapat Papan Perintah Penting di Wembley Stadium
Fakta menarik dari konser Live Aid pertama adalah terdapat papan perintah (sign) penting di pintu masuk konsernya. Dan papan penting tersebut intinya bertuliskan / memerintahkan seluruh musisi yang terlibat untuk membuang jauh ego mereka.
Dan sudah bisa dipastikan adalah Geldof yang menginisiasikan papan perintah ini. Dan memang merupakan langkah yang tepat sekali yang diambil oleh Geldof. Dengan banyaknya musisi yang tampil dalam 1 hari tersebut atau bahkan, semenjak susuan musisi yang terlibat diumumkan, pastinya musisi-musisi tersebut merasa terintimidasi atau tidak mau kalah (seperti berkompetisi).
Padahal konser ini bukanlah untuk adu hebat atau untuk tujuan mereka sendiri. Konser ini sekali lagi ditujukan untuk acara amal dan korban kelaparan Ethiopia nya. Plus, merka juga sama-sama tidak mendapatkan bayaran satu peser pun dari konser ini (baca: katanya)
2. Geldof Harus Menumpang Mobil Lewat Untuk Balik Pulang
Setelah sukses menjadi pahlawan musik selama satu harian di Live Aid, Pastinya kita meyakini kalau pentolan band Boomtown Rats ini akan pulan ke rumah dengan nyaman (baca: naik kendaraan).
Namun siapa sangka? Geldof harus menghentikan dan menumpang mobil lewat atau hitch-hike. Hal ini dikarenakan ketika ia jalan balik ke rumah (yang memang sudah hampir tengah malam), tidak ada lagi taksi yang lewat satupun.
Ya bisa dipastikan seluruh taksi yang ada sedang sibuk mengantar balik seluruh audiens yang baru pulang setelah nonton Live Aid.
3. Ide Dari Culture Club
Walau Bob Geldof adalah pencetus ide dari konser ini, namun faktanya, ia juga mendapatkan ide ini dari rekan musisi Inggrisnya. Dan sosok tersebut adalah band top 80an, Culture Club dengan vokalisnya yang androgini, Boy George.
George mencetuskan ide ini setelah ia bersama Geldof dan rekan musisi lainnya selesai rekaman lagu amal top, Do They Know It’s Christmas pada tahun 1984. Nah setelah rekaman, George cs melanjutkan kembali rangkaian tur mereka yang berujung pada 6 malam konser berturut-turut di Wembley Stadium.
Di malam final tur mereka, spesifiknya di bagian encore. George mengundang beberapa musisi yang terlibat dalam lagu amal yang telah disebutkan untuk menyanyikan lagunya ramai-ramai.
George merasa super takjub dengan resepsi yang diberikan audiens terhadap encore ini. Melihat ini, pelantun Karma Chameleon inipun mengusulkan Geldof untuk mengadakan konser amal. Tertarik dengan ide George, dan akhirnya konser inipun diadakan.
Namun mirisnya, si pencetus ide awal justru tidak tampil di susunan konser Live Aid nya. Walau demikian, yap, thank you Mr. George!
4. Penentuan dan Pengajakan Yang Unik Dari Geldof
Melihat susunan musisi super keren yang terlibat, mungkin banyak dari kita yang merasa penasaran bagaimana nama-nama besar ini setuju untuk berpartisipasi di konser amal ini?
Ternyata caranya sangat unik. Jadi menurut manajer produksi konsernya, Andy Zweck, Geldof harus bermain “tipu-tipu”. Maksudnya, Geldof mengatakan ke satu musisi bahwa musisi top yang lain juga terlibat padahal, si musisi lain ini belum resmi mendapatkan ajakan darinya atau 100% setuju.
Salah satu contoh adalah ketika Geldof mengajak Elton John, ia mengatakan ke Elton kalau rekannya vokalis Queen, Freddie Mercury akan tampil juga. Padahal ketika mengatakan ini, (walau memang nantinya Queen adalah bintang konser ini), baik band maupun manajemen-nya belum mendapatkan kabar ini sama sekali.
Lalu ia menghubungi David Bowie dan mengatakan kalau Elton dan Queen akan menjadi pengisi konsernya, padahal keduanya belum dihubungi atau belum benar-benar setuju. Dan teknik inipun diterapkan terus ke musisi lainnya juga.
Dan kalau kita pernah menyaksikan dokumenter persiapan Live Aid, bahkan ketika akhirnya Geldof mengumumkan event ini beserta susuan musisi yang terlibat di konfrensi pers, masih saja terdapat beberapa dari musisi yang diumumkan tersebut, aslinya belum diajak untuk berpartisipasi atau benar-benar setuju.
Alhasil tak heran jika banyak musisi yang kesal dan enggan untuk tampil di Live Aid. Walau, banyak juga yang dengan berat hati mengambilnya daripada merasa malu atau dianggap tidak profesional
5. Madonna Dianggap Calon Penyanyi Besar Baru
Nama dan sosok Madonna pada paru memasuki pertengahan 80an, sudah sangat ngetop terlepas, ia baru merilis dua album saja kala itu.
Semua lagu-lagunya seperti: Lucky Star, Holiday, Borderline, Material Girl, dan Like a Virgin, menjadi “monster” di radio dan berbagai pusat perbelanjaan.
Bahkan seperti kita tahu di perhelatan penghargaan MTV Video Music Awards pertama tahun 1984, ia menghebohkan audiens di gedung dan di rumah dengan penampilan gaun pengantin super provokatifnya itu.
Oh ya, belum lagi banyak remaja wanita yang kala itu mulai ber-cosplay seperti dirinya. Intinya pada tahun 1985, Madonna sudah menjadi sosok yang ngetop banget. Alhasil, banyak publik yang heran hingga sekarang ketika ia diumumkan sebagai “up-and-coming singer” beberapa saat sebelum naik ke panggung Live Aid.
6. The Pretenders Harus Latihan di Pub
Fakta menarik dan keren dari konser Live Aid 1985 selanjutnya adalah salah satu grup Amerika top kala itu, The Pretenders (yap, lagu I’ll Stand By You itu), harus melakukan latihan pre konser di hari perhelatannya di sebuah pub yang terletak dekat dengan arena pertunjukkannya.
Hal ini dikarenakan seluruh tempat latihan baik di sekitar arena maupun di dalam arenanya, sudah duluan di-booking oleh rekan musisi lain. Dan faktanya terlepas mengalami ketidaknyamanan ini, toh hasil akhir di panggungnya cukup memuaskan.
7. U2 Seharusnya Memainkan 3 Lagu
Band rock asal Irlandia U2, seharusnya di konser ini memainkan 3 lagu hit mereka kala itu: Bad, Sunday Bloody Sunday, dan Pride (In the Name of Love).
Namun pada akhirnya Bono cs hanya memainkan Sunday dan Bad. Hal ini dikarenakan ketika di lagu Bad, Bono tiba-tiba melihat salah satu audiens wanita yang terjepit. Nah Bono pun mencoba untuk meneriaki petugas keamanan untuk menarik wanita tersebut.
Karena sudah beberapa kali dipanggil tidak mendengar, akhirnya Bono pun turun dari panggung dan berhasil menarik wanita tersebut dan lalu berdansa dengannya.
Walau aksi Bono ini heroik, namun pada akhirnya membuat band terus memainkan lagu Bad hingga 17 menit (durasi asli hanya sekitar 6 menit) dan menggagalkan mereka untuk membawakan lagu tebesar mereka kala itu Pride.
Setelah selesai, Bono dan rekan band-nya pun berargumen hebat di belakang panggung. Rekan band-nya merasa kesal atas tindakan Bono yang dianggapnya bisa membuat karir mereka hancur. Padahal di tahun-tahun ini, U2 baru saja merangkak sebagai rising star. Bono sendiri juga hampir dipecat.
Namun pada akhirnya semuanay kembali damai setelah gitaris The Edge dan lainnya, melihat bahwa konser “molor dan ngaret” mereka ini menjadi bahan perbincangan serius di kalangan audiens yang menyaksikan. Bahkan aksi U2 di Live Aid ini dianggap sama epiknya dengan aksi panggung Queen di konser ini.
8. Pete Townshead Menghancurkan Lampu Pengingat Durasi Penampil
Bukan The Who namanya, apabila band Rock Inggris dari dekade 1960an ini, tidak menghancurkan apa yang ada di panggung konsernya. Dan hal inipun bukan pengecualian ketika mereka tampil di Live Aid ini.
Jadi di panggung konser, terdapat lampu merah yang menjadi pengingat atau penanda sisa durasi tampil untuk seluruh penampilnya. Nah gitaris band ini, Pete Townshead yang melihat ini, merasa kesal karena harus diingatkan durasinya. Alhasil, iapun menendang dan menghancurkan lampu penandanya tersebut.
Tapi menurut situs Classic Rock 1007 WZLX, aksi Townshead ini sebenarnya tidak sengaja sama sekali. Tapi yeah, sepertinya kita semua lebih percaya yang pertama bukan? Yang jelas mau apapun alasannya, gara-gara kelakuan Pete, ini, durasi The Who di panggung menjadi kelebihan 5 menit dari yang seharusnya.
9. Bruce Springsteen Menolak Tampil
Dengan lirik-lirik lagunya dan kepribadian bermusiknya yang peka terhadap isu kemanusiaan, tak mengherankan jika Geldof awalnya mengajak pelantun Born in the U.S.A, Bruce Springsteen untuk ikut tampil dalam Live Aid.
Tapi pada akhirnya Springsteen menolak karena satu dan lain hal. Mirisnya di kemudian hari, musisi berjulukan “The Boss” ini, menyesali keputusannya ini. Well, nasi sudah menjadi bubur om Bruce.
10. Queen Awalnya Enggan Tampil
Ya, walau Live Aid pada dasarnya adalah konser ramai-ramai, ironisnya karena Queen yang sukses mencuri perhatian seluruh konsernya, tak heran jika kemudian Live Aid identik dengan band Freddie Mercury ini.
Nah tahukah kalian bahwa penampilan epik dan bersejarah mereka di Live Aid ini hampir saja tidak terjadi? Ya awalanya Freddie tidak ingin tampil di konser ini. Alasannya, ia tidak ingin nantinya Queen dianggap memiliki agenda politis. Terlebih di tahun-tahun ini, Queen sudah dianggap band “purbakala”.
Namun setelah Geldof menjelaskan semuanya, akhirnya Freddie pun menyetujuinya. Dan untung banget ia setuju bukan? Kalau tidak ia dan band tidak akan pernah menampilkan konser rock terbaik sepanjang mas tersebut di event ini.
Itulah tadi pembahasan 10 fakta menarik dari konser Live Aid tahun 1985. Apakah kalian sudah menyaksikan konsernya? Kalau sudah penampilan band atau penyanyi manakah yang kalian sukai?

 
													 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					