Jelang Pelantikan Biden, Massa Trump Rencanakan Pemberontakan
WASHINGTON — Jelang pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden pada 20 Januari 2021 diprediksi bakal ricuh usai buletin FBI membeberkan rencana pemberontakan oleh massa pro-Donald Trump.
Peringatan tersebut mengungkapkan, protes yang dilakukan nanti juga dilengkapi persenjataan. Laporan buleltin FBI yang diperoleh dari ABC News menyebutkan, protes anarkis ini akan dilakukan di 50 gedung parlemen negara bagian dari 16 hingga 20 Januari 2021.
Baca Juga: Donald Trump Makin Dikucilkan, DPR AS Siapkan Pemakzulan Kedua
“FBI telah menerima informasi tentang kelompok bersenjata teridentifikasi yang berniat melakukan perjalanan ke Washington D.C. pada 16 Januari,” lanjut peringatan tersebut, seperti dilansir SINDOnews.com, Selasa (12/1).
“Mereka telah memperingatkan bahwa jika Kongres mencoba untuk menyingkirkan Donald Trump melalui Amandemen ke-25, pemberontakan besar akan terjadi, tambah laporan tersebut.
Di sisi lain, suara Partai Demokrat di Kongres AS telah mengajukan pemakzulan terhadap Trump yang hingga kini masih menjabat sebagai Presiden AS. Proses pemakzulan ini diperkirakan memakan waktu beberapa hari ke depan.
Saat ini, semua mata masih tertuju pada Wakil Presiden Mike Pence yang telah diberi waktu satu hari untuk memutuskan apakah dia akan mengajukan Amandemen ke-25 Konstitusi untuk memecat Trump sebagai presiden Amerika.
Hal itu hampir pasti tidak akan terjadi, jadi langkah selanjutnya adalah DPR memberikan suara untuk pemakzulan. Itu akan terjadi Rabu waktu Amerika. Artikel tunggal tersebut menuduh Trump membuat hasutan pemberontakan.
Hal ini semakin diperkuat oleh pernyataan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi yang mengatakan, Trump mewakili ancaman yang akan datang bagi demokrasi Amerika.
“Apa yang terjadi adalah pelanggaran yang sangat, sangat mengerikan terhadap Capitol, dari cabang pemerintahan pertama, oleh Presiden Amerika Serikat,” katanya kepada 60 Minutes yang dilansir news.com.au, Selasa (12/1).
Baca Juga: Mengenal Sosok Joe Biden, Presiden AS Tertua Sepanjang Sejarah
“Presiden ini bersalah karena menghasut pemberontakan. Dia harus membayar harga untuk itu,” tandas Pelosi.