PALU – Ketua pembina GARUDA (Gerakan Rakyat Untuk Daerah) Sulteng, Nizar Rahmatu mengapresiasi ketegasan kepala BP2MI yang melakukan penggerebekan terhadap Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) PT. Tritunggal Nusa Primatama di Jalan Wibawa Mukti II, Gang Mayangsari No.79 RT 005/003 Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (3/5/2020).

“Sikap ketegasan kepala BP2MI harus didukung oleh semua stakeholders, karena kami menilai kepala BP2MI mengerti betul masalah – masalah sindikat pekerja migran Indonesia yang umumnya dilakukan oleh P3MI yang nakal melalui modus dalam proses penempatan,” ujar Nizar Rahmatu melalui rilis yang dikrim ke redaksi sultengnesw.com pada Senin, (4/5/2020).

Kepala BP2MI Benny Rhamdani (mengangkat kedua tangan) memimpin penggrebekan salah satu P3MI di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (3/5/2020) sore. Perusahaan tersebut menampung 89 calon pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan diberangkatkan ke negara Malaysia, Singapura, Brunei. [Ist]
Dikatakan, Pekerja Migran Indonesia (PMI) sangat rentan terjadi sindikat trafiking karena banyak P3MI yang lemah dalam kordinasi dan kepatuhan pada semua regulasi penempatan dan perlindungan bagi calon PMI.

“Kami merasa kepala BPMI sadar betul atas problem – problem pekerja migran selama ini, sebab problem sindikat PMI dimulai dari proses rekruitment, pembekalan atau pelatihan skill dan masalah ketaatan P3MI,” tegas salah satu tokoh muda Sulteng ini.

Nizar mengatakan, terkait dengan hasil pengrebekan yang dilakukan oleh kepala BP2MI yang menemukan ada 20 orang warga Sulawesi Tengah, dia mendorong kepala UPTD BP2MI Sulteng untuk proaktif terhadap upaya kepala BP2MI untuk memerintahkan kepada perusahaan P3MI untuk segera memulangkan calon PMI tersebut.

“Perlu segara melakukan upaya – upaya rehabilitasi dan pendampingan pada calon PMI tersebut agar bisa kembali bersama keluarga masing – masing dengan selamat dan jika perlu diberikan upaya preventif untuk tidak terjadi lagi masalah sindikat pada calon PMI melalui pendapingan ekonomi dan rehabilitasi sosial dikarenakan gagalnya keberangkatan pada 89 orang khususnya kepada 20 orang calon PMI sulteng tersebut,” tandasnya. [***]