Gubernur Tinjau Pembangunan Smelter PT Wanhong di KEK Palu

PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura mengungkapkan kekaguman dan terima kasihnya kepada PT Wanhong Nonferrous Recycling Utilization yang sudah membangun smelter pertama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.

“Saya kagum dan berterima kasih kepada para investor. Karena merekalah yang membuat. Jadi, kami harus melindungi investor di daerah ini. Supaya mereka mau berinvestasi,” ujarnya saat berkunjung untuk meninjau langsung pembangunan smelter itu Jumat, 6 Januari 2023.

Dalam kunjungan itu, Gubernur didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah Basir Tanase, Tenaga Ahli Bidang Investasi Rony Tanusaputra dan para investor pemilik smelter tersebut.

Gubernur mengatakan, dengan adanya pembangunan smelter ini, tentunya akan membutuhkan banyak tenaga kerja dan mengurangi pengangguran hingga bisa menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah.

“Kita pemerintah cukup siapkan lapangan kerja. Kita bikin Balai Latihan Kerja (BLK). Supaya industrinya tidak repot mencari tenaga kerja. Karena ini nanti bisa 10 sampai 20 ribu tenaga kerja kedepan,” katanya.

Dahulu kata Gubernur, saat KEK dibangun, banyak yang bertanya mana KEK? Namun, Dia meyakinkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus ini hanya tinggal menunggu pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah saja.

“Nah sekarang setelah ada nikel, tembaga dan emas, akhirnya mau,” terangnya.

Sementara, Komisaris Utama PT Wanhong, Andre Pahlevi Situmeang mengatakan, smelter tembaga itu dijadwalkan peresmiannya awal Maret 2023 mendatang.

“Awal Maret kita resmikan, tapi untuk komisioningnya mungkin awal Februari. Insya Allah, kalau tidak ada halangan awal Februari kita sudah running. Namun diharapkan pertengahan Januari ini sudah bisa running, karena rol material juga sudah ada disini,” jelasnya.

Dikatakan, material yang siap masuk smelter itu berasal dari Tolitoli, tepatnya dari Oyom, Gorontalo dan Parigi Moutong.

“Saya sudah siapkan, termasuk campuran karbon aktif 10 persen dan tembaga 90 persen. Campuran karbon aktifnya dimpor langsung dari Malaysia,” tandasnya.

Dua tungku smelter tembaga milik PT Wanhong di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu yang sudah siap beroperasi. Foto: Infopena.com

Andre juga mengatakan, bahwa jika pengujian 2 tungku berjalan sesuai rencana, pihakhya akan segera menyelesaikan 8 tungku lainnya, agar 10 tungku yang direncanakan dapat segera beroperasi.

“Kalau uji coba 2 tungku berjalan lancar, kami akan bekerja lebih cepat, sehingga 10 tungku yang kami rencanakan bisa segera beroperasi,” tegasnya.

Komentar