Lubang Misterius di Sukabumi, Warga Dihimbau tak Mendekat

SUKABUMI – Polres Sukabumi Kota memasang garis polisi di lubang misterius berdiameter enam meter dengan kedalaman enam meter yang berada di Kampung Legoknyanang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Pemasangan garis polisi dan ‘banner’ imbauan agar warga tidak mendekat ke lokasi untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjatuh ke dalam lubang itu,” kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro di Sukabumi, Sabtu (8/9) dikutip dari Antara.

Menurutnya, lubang yang ada di Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit ini merupakan terowongan saluran air yang dibuat warga dengan 100 meter yang kini tinggal 50 meter serta sudah lama tidak digunakan dan usianya pun sudah cukup tua dan akhirnya amblas.

Karena terowongan air ini usianya mungkin puluhan tahun sehingga warga tidak tahu di bawah areal pesawahan tersebut ada saluran air yang baru terungkap setelah amblas dan membentuk lubang besar berdiameter enam meter.

Mengutip Mojok.co, sebagian warga meyakini gua ini telah terbentuk sejak zaman Belanda kala penjajahan dulu. Namun, tak sedikit yang meyakini bahwa coblong terbentuk secara alami, meski ini tak lagi mengeluarkan air.

Benar atau tidaknya lubang misterius di Sukabumi ini terbentuk akibat coblong memang belum dapat dipastikan. Apalagi, pemilik lahan merasa bahwa lubang ini kian menyempit di bagian dalam sehingga membuatnya ragu atas kemungkinan ini.

Untuk sementara waktu, warga diimbau agar tidak mendekat ke lokasi lubang misterius tersebut. Hal ini dikarenakan tanahnya masih labil dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah luas diameternya.

“Lubang ini tidak ada sangkut pautnya dengan mistis, ini terjadi karena fenomena alam apalagi tanah yang berada di lokasi gembur karena rawan amblas atau longsor,” tambah Susatyo.

Sementara itu, Cece Sudirman, penggarap sawah yang di lahannya terdapat lubang misterius tersebut mengatakan bahwa lubang itu muncul pada Kamis (6/9). Pada awalnya diameter lubang tersebut hanya empat meter tetapi pada Jumat (7/9) menjadi enam meter.

“Sebelum terbentuknya lubang tersebut sempat terdengar suara gemuruh dan getaran, ternyata setelah diperiksa ke sawah sudah ada lubang dan sekarang pun jika mendekat ke lubang masih ada getaran,” ungkapnya. Gatra/Red

Komentar