Longsor Kebun Kopi, Jalur Alternatif Baru Bisa Dilalui Kendaraan Roda 2 dan 4

Tiga unit alat berat dikerahkan dalam proses pembersihan dan pembuatan jalur alternatif sementara bagi kendaraan roda dua dan roda empat di jalan Trans Sulawesi Kebun Kopi.

“Pembuatan jalur alternatif diperlukan waktu sekitar satu jam,” kata Iptu Jusman Bakri KBO Satlantas Polres Parigi Moutong dalam laporannya.

Jusman menambahkan, untuk jalur alternatif tidak diperbolehkan untuk dilalui kendaraan roda enam.

“Perlu diinformasikan juga, bahwa pengemudi kendaraan roda enam tidak diperbolehkan menggunakan jalur alternatif tersebut karena hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua dan roda empat,” tambahnya.

Sementara, mengutip Metrosulteng, Kepala BPJN Sulteng, Dadi Murdadi, arus transportasi mulai dapat dilalui, khususnya untuk kendaraan roda dua dan mobil berukuran kecil.

“Pekerjaan masih berlangsung, namun sejak pukul 14.55 Wita, kendaraan roda empat berbadan kecil sudah bisa melintas,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi di Desa Toboli, Kecamatan Parigi Utara, tepatnya Km 8 jalan Trans Kebun Kopi pada Kamis 5 September 2024 sekitar pukul 11.20 Wita.

Peristiwa ini mengakibatkan dua mobil tertimpa material. Tidak ada korban jiwa. Adapun korban luka telah dibawa ke RS Anuntaloko Parigi untuk mendapatkan perawatan medis.

Kasi Humas Polres Parimo, Iptu Sumarlin dalam keterangan tertulisnya mengatakan, Longsor diyakini terjadi akibat material tanah dan batuan yang berada di tebing tiba-tiba runtuh dan menghalangi jalan.

“Volume puing-puing akibat tanah longsor sangat besar, sehingga memerlukan waktu yang lama untuk melakukan proses pembersihan,” katanya.