Banjir Palu, Dua Rumah Dilaporkan Hanyut
Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Kota Palu pada Jumat sore, 25 April 2025, menyebabkan banjir dan banjir bandang di lima kelurahan. Sejumlah rumah, fasilitas umum, dan ruas jalan terdampak, sementara air terus meninggi di beberapa titik.
Hujan deras sejak siang menyebabkan luapan air di wilayah Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, yang merendam sekitar 100 unit rumah di Jalan Jalur Ghaza 1. Laporan pertama diterima oleh BPBD Provinsi Sulawesi Tengah pada pukul 16.35 WITA, sekitar satu jam setelah banjir terjadi.
Sementara itu, di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, air meluap akibat drainase yang tidak mampu menampung volume air yang tinggi. Fasilitas penting seperti Rumah Sakit Undata Palu dan ruas Jalan Soekarno Hatta ikut terdampak. Personel TRC dan Pusdalops telah disiagakan di lokasi sejak sore untuk melakukan pemantauan dan penilaian kondisi.
Banjir bandang yang lebih parah terjadi di Jl. Hasanudin Toto, Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi. Dua unit rumah dilaporkan hanyut terbawa arus deras.
Tim BPBD langsung melakukan evakuasi dan pendataan dampak lebih lanjut. Hingga laporan diterima pukul 16.30 WITA, hujan masih terus berlangsung dan ketinggian air terus meningkat.
Kondisi serupa juga dilaporkan terjadi di Jl. Tombolotutu, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore. Meskipun jumlah rumah terdampak masih dalam pendataan, air yang terus naik memaksa BPBD untuk bersiap melakukan evakuasi warga. Koordinasi dengan masyarakat terus dilakukan untuk memastikan keselamatan warga.
Satu lokasi lain yang terdampak banjir adalah Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, tepatnya di Kompleks Pasar Inpres Manonda. Banjir di lokasi ini menyebabkan genangan air yang mengganggu aktivitas pasar. Hingga pukul 16.50 WITA, korban jiwa dan pengungsi masih dalam proses pendataan oleh petugas di lapangan.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Ir. H. Akris Fattah Yunus, MM menyampaikan bahwa pihaknya telah menurunkan tim assessment ke seluruh lokasi terdampak.
“Kami terus memantau perkembangan cuaca dan siap melakukan langkah-langkah tanggap darurat. Koordinasi juga dilakukan dengan pemerintah daerah serta masyarakat setempat,” jelasnya.
Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa. Namun, kebutuhan mendesak seperti alat berat dan upaya evakuasi menjadi prioritas utama, terutama di lokasi dengan ketinggian air yang terus meningkat.
BPBD Provinsi Sulawesi Tengah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika terjadi kondisi darurat. Hujan masih diperkirakan akan berlangsung di wilayah Kota Palu hingga malam hari, sehingga potensi banjir susulan masih cukup tinggi.***