Pelantikan Ketua TP-PKK Provinsi Sulawesi Tengah masa bakti 2025–2030 menghadirkan babak baru bagi gerakan pemberdayaan keluarga di daerah ini.

Gubernur Anwar Hafid secara resmi melantik Sry Nirwanti Bahasoan dalam upacara yang berlangsung di Gedung Pogombo, Kamis (27/3/2025), disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido, Ketua TP-PKK sebelumnya Vera Rompas Mastura, dan jajaran mitra kerja.

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menggarisbawahi bahwa keberadaan PKK bukan sekadar pelengkap kegiatan pemerintah, tetapi mitra strategis yang turut menyukseskan agenda pembangunan, terutama pada aspek kesejahteraan keluarga.

“Saya percaya bahwa Ibu akan mampu melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya, disertai penuh rasa tanggung jawab,” ujarnya.

Pelantikan ini sekaligus menjadi penanda dimulainya langkah Sry Nirwanti dalam mengemban amanah yang cukup kompleks. Tidak hanya sebagai Ketua TP-PKK, tetapi juga sebagai Bunda Stunting, Bunda Literasi, dan Bunda Anti-Narkoba untuk wilayah Sulawesi Tengah.

“Momentum ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi tonggak baru dalam pengabdian kita untuk memberdayakan keluarga dan masyarakat,” ungkap Sry Nirwanti dalam sambutan perdananya usai dilantik.

Ia menyebut sejumlah tantangan sosial yang masih membayangi daerah, seperti stunting, kemiskinan, dan rendahnya akses kesehatan ibu dan anak, sebagai fokus yang harus segera direspons. Melalui program-program PKK yang beririsan dengan sembilan program unggulan daerah seperti Berani Cerdas, Berani Sehat, hingga Berani Makmur, ia mendorong seluruh pengurus untuk bekerja kolaboratif.

Tak lupa, Sry Nirwanti juga memberi penghormatan kepada para pengurus TP-PKK sebelumnya.

“Amanah ini adalah tanggung jawab besar untuk membawa perubahan nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan semangat dan kolaborasi, saya yakin kita bisa membuat PKK semakin maju dan berdampak luas,” tegasnya.

Di akhir acara, dilangsungkan penandatanganan berita acara pelantikan bersama Gubernur Anwar Hafid sebagai bentuk pengukuhan resmi. Tak hanya sebagai simbol administrasi, momen ini sekaligus mempertegas semangat gerakan perempuan yang bertumpu pada nilai pengabdian, kepedulian, dan peran aktif dalam pembangunan berbasis keluarga.***