Jennifer Coppen, aktris muda berbakat, berbagi perjalanan hidup penuh liku. Kehidupannya yang tampak cerah di layar kaca ternyata diwarnai berbagai cobaan berat, mulai dari kehilangan sang ibu di usia muda, menghadapi kehamilan di luar nikah, hingga harus menerima kenyataan pahit kehilangan suami tercinta.

Jennifer mengungkapkan, bahwa kehilangan ibunya pada usia 17 tahun menjadi pukulan pertama dalam hidupnya.

“Waktu mama meninggal, aku syok berat. Rasanya nge-blank, enggak tahu harus ngapain. Baru nangis saat jenazah diturunkan ke liang lahat,” ungkapnya dikutip dari Kanal Youtube Curhat Bang Denny Sumargo, Senin 10 Februari 2025.

Beranjak dewasa, Jennifer menghadapi tantangan baru ketika mengetahui dirinya hamil di luar nikah. Dia mengaku sudah siap mental meskipun menghadapi banyak tekanan, termasuk hujatan publik.

“Waktu tahu aku hamil, semua orang menentang, termasuk keluargaku. Tapi aku tetap memilih untuk jujur dan mempertahankan anakku,” katanya.

Kejujuran Jennifer mendapat banyak reaksi publik, baik pro maupun kontra. Namun, dukungan terbesar justru datang dari sang kekasih, Dali, yang kemudian menjadi suaminya. Mereka menjalani proses panjang hingga akhirnya menikah setelah melahirkan anak pertama mereka, Kamari.

“Kami enggak pacaran waktu itu. Tapi selama masa kehamilan, rasa cinta perlahan tumbuh. Kami menikah bukan karena paksaan, tapi karena cinta yang benar-benar tumbuh alami,” jelasnya.

Kehidupan Jennifer kembali diuji saat Dali meninggal akibat kecelakaan motor. Kejadian itu begitu mendadak dan meninggalkan luka mendalam baginya.

“Waktu aku sampai di rumah sakit, aku lihat suamiku sudah tidak ada. Aku merasa kehilangan setengah jiwaku lagi. Syoknya sama seperti waktu mamaku meninggal,” ungkapnya penuh haru.

Jennifer juga mengaku, sempat mengalami depresi berat dan beberapa kali ingin mengakhiri hidupnya. Namun, keberadaan anaknya, Kamari, menjadi penyelamat.

“Kamari adalah alasan aku bertahan. Aku tetap hidup demi dia,” katanya.

Kini, Jennifer fokus membesarkan Kamari dan berjuang melawan trauma kehilangan. Meskipun belum sepenuhnya pulih, ia bertekad memberikan kehidupan terbaik untuk putrinya.

“Aku ingin Kamari bangga punya ibu seperti aku. Aku juga yakin suatu saat, aku akan bisa bahagia lagi,” tutupnya.

Sumber: Youtube Denny Sumargo I Penulis: Rifai