Lompatan besar dunia AI datang dari Tiongkok, tepatnya dari kota Hangzhou, Zhejiang. Pada Mei 2023, Liang Wenfeng mendirikan DeepSeek, perusahaan yang kini menjadi buah bibir berkat terobosannya dalam model bahasa besar (LLM) open-source. Di tengah dominasi OpenAI dengan ChatGPT-nya, DeepSeek hadir sebagai penantang serius yang tidak bisa diabaikan.

Berikut informasi mengenai DeepSeek yang dirangkum Infopena.com dari berbagai sumber:

Memulai Perjalanan dari Hangzhou

Di balik riuhnya lalu lintas Hangzhou yang dikenal sebagai pusat inovasi teknologi, DeepSeek tumbuh pesat sejak pertama kali didirikan. Wenfeng, yang memiliki latar belakang mendalam di bidang AI dan teknologi komputasi, memiliki visi besar, menciptakan LLM berkinerja tinggi tetapi dengan biaya yang lebih efisien. Visi tersebut membuahkan hasil ketika mereka meluncurkan DeepSeek-R1 pada Januari 2025, sebuah aplikasi chatbot yang langsung meraih kesuksesan di seluruh dunia.

Dalam waktu kurang dari tiga minggu, DeepSeek-R1 menjadi aplikasi gratis paling banyak diunduh di App Store Amerika Serikat pada 27 Januari 2025. Prestasi ini mengejutkan banyak pihak, terutama mengingat dominasi ChatGPT di pasar global selama beberapa tahun terakhir.

Kelebihan yang Ditawarkan

Apa yang membuat DeepSeek mampu melampaui raksasa seperti OpenAI dalam waktu singkat? Jawabannya terletak pada tiga pilar utama keunggulan mereka:

  1. Efisiensi Biaya dan Sumber Daya

Salah satu tantangan terbesar dalam melatih LLM adalah besarnya biaya yang dibutuhkan. GPT-4 dari OpenAI, misalnya, membutuhkan sekitar $100 juta untuk pelatihan. Sebagai perbandingan, DeepSeek-R1 hanya memerlukan $6 juta. Selain itu, daya komputasi yang dibutuhkan DeepSeek hanyalah sepersepuluh dari yang dibutuhkan oleh LLM lainnya.

Pendekatan efisien ini membuat DeepSeek menjadi alternatif yang jauh lebih terjangkau tanpa harus mengorbankan kualitas outputnya.

  1. Open-Source: Mendorong Kolaborasi Global

Dalam dunia AI, keterbukaan adalah kunci untuk mendorong inovasi. DeepSeek memilih jalur open-source, memungkinkan komunitas pengembang dari seluruh dunia untuk mengakses dan memodifikasi model mereka. Hal ini berbanding terbalik dengan pendekatan tertutup OpenAI yang membatasi akses ke model mereka.

Langkah ini tidak hanya mempercepat pengembangan teknologi baru tetapi juga membuka pintu bagi berbagai solusi lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan komunitas tertentu.

  1. Kecepatan Inferensi yang Unggul

Dengan peluncuran model terbaru mereka, DeepSeek-V3, perusahaan ini berhasil mencatatkan rekor baru dalam hal kecepatan inferensi. Kecepatan ini membuat DeepSeek unggul dalam berbagai aplikasi, mulai dari chatbot hingga analisis data real-time. Dengan kecepatan tinggi dan efisiensi komputasi yang lebih rendah, model ini menjadi pilihan utama bagi banyak perusahaan yang ingin menerapkan AI secara luas tanpa membebani infrastruktur mereka.

Teknologi Canggih yang Mendukung DeepSeek

DeepSeek tidak hanya mengandalkan strategi bisnis yang kuat, tetapi juga didukung oleh teknologi mutakhir. Salah satu pilar teknologi mereka adalah penggunaan arsitektur Mixture-of-Experts (MoE), yang memungkinkan model mengaktifkan hanya subset parameter yang relevan untuk setiap tugas. Pendekatan ini meningkatkan efisiensi komputasi sekaligus menjaga kualitas output.

Selain itu, mereka juga menerapkan inovasi seperti Multi-head Latent Attention (MLA) dan DeepSeekMoE, yang dirancang untuk memaksimalkan daya saing mereka di pasar. Berbagai optimasi perangkat keras dan teknik aritmetika presisi campuran turut berperan dalam mempercepat proses pelatihan dan inferensi, menjadikan DeepSeek sebagai salah satu pemain AI paling efisien saat ini.

Menghadapi Tantangan dan Masa Depan yang Menjanjikan

Tentu saja, perjalanan DeepSeek tidak sepenuhnya mulus. Salah satu tantangan besar adalah bersaing dengan nama-nama besar yang sudah lebih dulu mapan, seperti OpenAI dan Google DeepMind. Namun, DeepSeek berhasil memanfaatkan celah yang ada: biaya rendah, efisiensi tinggi, dan keterbukaan.

Meskipun belum ada informasi pasti mengenai jumlah pengguna aktif saat ini, dominasi mereka di App Store menunjukkan bahwa DeepSeek telah memiliki basis pengguna yang besar dan terus berkembang. Mereka juga mulai menjalin kerja sama dengan berbagai universitas dan lembaga penelitian untuk memperluas penerapan teknologi mereka di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan industri manufaktur.

Apa Selanjutnya untuk DeepSeek?

Dengan kecepatan inovasi seperti ini, DeepSeek tampaknya tidak akan berhenti di sini. Mereka terus mengembangkan versi baru dari model mereka, dengan fokus pada peningkatan kecepatan, akurasi, dan efisiensi. Ada kemungkinan bahwa DeepSeek juga akan meluncurkan produk berbasis AI lainnya, seperti asisten virtual khusus industri atau platform AI berbasis cloud yang dapat diakses lebih luas.

DeepSeek adalah bukti nyata bahwa inovasi tidak selalu membutuhkan dana besar. Dengan pendekatan yang cerdas, mereka telah menciptakan alternatif AI yang tidak hanya kompetitif tetapi juga lebih inklusif. Liang Wenfeng dan timnya telah menunjukkan bahwa efisiensi, keterbukaan, dan kolaborasi global bisa menjadi kunci kesuksesan.

Sebagai penantang serius, DeepSeek mengirim pesan jelas ke industri, bahwa masa depan AI tidak hanya milik segelintir perusahaan besar.

Di tengah dinamika ini, satu hal yang pasti adalah, DeepSeek baru saja memulai perjalanan panjangnya, dan kita semua harus bersiap melihat lebih banyak kejutan dari mereka.