Study Group” Episode 3 dan 4: Di antara koridor suram Yusung Technical High School, seorang siswa bernama Yun Ga Min duduk di sudut kelas dengan kepala tertunduk, mencatat setiap pelajaran dengan tekun.

Sementara teman-teman sekelasnya tertidur atau sibuk dengan ponsel, Ga Min tetap bertahan, berharap setiap lembar catatan itu bisa mengubah nasib akademiknya.

Ia selalu bermimpi untuk unggul dalam pelajaran, namun, betapa pun keras ia mencoba, nilainya terus menurun.

Sekolah Baru, Harapan Baru

Dengan semangat membara, Ga Min memutuskan pindah ke Yusung Technical High School, sebuah sekolah yang digadang-gadang menjadi tempat terbaik untuk mempersiapkan ujian perguruan tinggi.

Namun, kenyataannya jauh dari harapan. Bukannya lingkungan akademis yang kondusif, Ga Min justru terjebak di sekolah penuh kekacauan. Penindasan merajalela, para guru tampak lelah dan tidak peduli, serta disiplin hampir tidak ada.

“Seperti mimpi buruk,” pikir Ga Min. Tapi tekadnya tidak goyah. Ia menolak menjadi korban dari sistem yang bobrok.

Membentuk Kelompok Belajar dan Tantangan Baru

Di episode 3, Ga Min mencoba langkah baru: membentuk kelompok belajar. Ia percaya bahwa dengan bekerja bersama, mereka bisa keluar dari lingkungan negatif tersebut dan meraih kesuksesan. Namun, membentuk kelompok belajar di sekolah seperti Yusung bukanlah tugas mudah. Tak hanya berhadapan dengan kesulitan pelajaran, Ga Min juga harus menghadapi ancaman fisik dari para pembully.

Ia menyadari bahwa bertahan di Yusung tidak cukup hanya dengan belajar. Ia harus tahu cara bertarung. Ga Min pun mencari bantuan dari seseorang yang ahli dalam bela diri. Sosok ini melatihnya bertahan di lingkungan yang keras, sekaligus memberi Ga Min pelajaran penting tentang keberanian.

Konflik Semakin Memanas

Di episode-episode berikutnya, Ga Min dan kelompok belajarnya mulai menunjukkan kemajuan, tetapi perjalanan mereka jauh dari kata mulus. Konflik internal dalam kelompok belajar sering terjadi, terutama ketika beberapa anggotanya merasa tidak yakin akan masa depan mereka. Di luar kelompok, Ga Min juga harus menghadapi ancaman dari dewan siswa, termasuk Kyu Jin, yang dikenal kejam terhadap siapa pun yang mencoba melawan sistem sekolah.

Dalam satu momen menegangkan, Lee Ji U—anggota baru kelompok belajar—menjadi korban pemerasan oleh Kyu Jin. Ga Min tidak tinggal diam. Dengan keberanian yang baru ia pelajari, ia berdiri di garis depan untuk melindungi teman-temannya. Keputusan ini menempatkannya dalam bahaya lebih besar, tetapi juga membuktikan bahwa Ga Min adalah pemimpin yang pantang menyerah.

Harapan di Tengah Kekacauan

Meskipun menghadapi berbagai rintangan, tekad Ga Min tidak pernah goyah. Perlahan, kelompok belajarnya mulai membuahkan hasil. Mereka tidak hanya berkembang secara akademis, tetapi juga menjadi lebih kuat secara mental dan emosional. Ga Min menyadari bahwa keberhasilan tidak selalu tentang angka atau nilai, tetapi tentang kemampuan untuk bangkit dan melawan keadaan, seburuk apa pun situasinya.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Episode berikutnya akan menunjukkan apakah Ga Min mampu mengubah nasib kelompok belajarnya dan meraih kesuksesan di lingkungan yang begitu penuh tekanan.

Akankah ia berhasil mengalahkan para penindas dan membuktikan bahwa kerja keras dan tekad bisa mengalahkan segalanya? Kita tunggu episode selanjutnya.

“Study Group” bukan hanya kisah tentang akademik, tetapi juga tentang perjuangan bertahan hidup di lingkungan yang keras. Dengan kombinasi ketegangan, drama, dan motivasi, cerita Ga Min mengajarkan bahwa kesuksesan adalah hasil dari kombinasi antara kerja keras, keberanian, dan tekad yang tidak pernah padam.