Satu pertandingan penting, yakni, laga Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Australia, akan menjadi ujian besar yang menentukan reputasi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir.

Duel ini bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan juga simbol dari hasil keputusan besar yang diambil oleh Erick: pergantian Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.

Jika Indonesia mampu memetik kemenangan, langkah Erick mengganti pelatih akan dianggap sebagai keputusan yang jitu. Publik kemungkinan akan memberikan apresiasi, bahkan mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin PSSI yang membawa perubahan positif. Namun, jika hasil pertandingan justru berujung kekalahan, hujan kritik dari berbagai pihak, terutama netizen, dipastikan tak terhindarkan.

Bagi masyarakat pecinta sepak bola Indonesia, pergantian pelatih selalu menjadi isu yang sensitif. Keputusan ini sering kali dilihat sebagai refleksi langsung dari kompetensi dan visi seorang pemimpin.

Dalam kasus Erick Thohir, yang sejak awal masa jabatannya menghadapi ekspektasi besar, tekanan akan semakin berat jika hasil pertandingan tidak sesuai harapan.

Kekalahan melawan Australia bisa menjadi pembenaran bagi para kritikus yang menganggap pergantian pelatih sebagai langkah terburu-buru dan tidak tepat.

Laga melawan Australia bukan sekadar soal skor akhir. Di baliknya, ada reputasi Erick Thohir sebagai figur pemimpin PSSI yang dipertaruhkan. Jika kalah, desakan publik agar Erick mundur dari jabatannya mungkin akan akan terjadi. Tekanan ini datang bukan hanya dari dunia maya, tetapi juga dari elemen-elemen dalam dunia sepak bola nasional yang terus mengawasi setiap kebijakan yang diambilnya.

Bagaimanapun, pertandingan ini juga akan menjadi cerminan kondisi sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Bagi timnas, ini adalah momen untuk membuktikan kemampuan mereka melawan salah satu raksasa Asia. Sedangkan bagi Erick, ini adalah taruhan besar yang tidak hanya menyangkut kariernya di dunia sepak bola, tetapi juga integritas dan kredibilitasnya sebagai pemimpin.

Sebagai warga negara yang baik, tentunya kita tetap mensuport apa yang telah putuskan para pempimpin kita.

Semoga kemenangan berpihak pada timnas dalam duel melawan Australia di laga lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 grup C zona Asia pada 20 Maret 2025 memdatang di Sydney Football Stadium.

Penulis: Muhammad Rifai