Gubernur Sulsel Sebut Seaglider sebagai Mata-Mata
KEPULAUAN SELAYAR — Pasca nelayan di perairan Pulau Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan seaglider atau drone bawah laut beberapa waktu lalu yang menyita perhatian publik, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah akhirnya buka suara.
Nurdin membeberkan jika seaglider yang kini sudah diamankan pihak TNI Angkatan Laut itu merupakan alat untuk memata-matai segala aktivitas perairan yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Tim Hukum Paslon ‘Handal’ Resmi Laporkan KPU Morut ke DKPP
“Itu mata-mata, kita sudah koordinasi dengan Danlantamal (Lantamal VI Makassar),” ujar Nurdin seperti dilansir Detikcom, Selasa (5/1).
Bahkan, Nurdin mengklaim jika pemerintah setempat sudah mengajukan protes kepada pihak yang diduga pemilik seaglider tersebut, meski ia tidak menyebutkan siapa sang empu drone bawah laut itu.
“Jadi itu kita sudah komplain lewat nota diplomatik ke Kedutaan Besar China,” katanya.
Ditambahkan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI Julius Widjojono, pihak TNI AL belum bisa meyakini terduga penyusup dengan menggunakan seaglider tersebut.
Baca Juga: Menimbang Karier Politik AHY Jelang Pilpres 2024
“Sesuai prescon (press conference) tadi (Senin kemarin), Bapak KSAL memberikan waktu 1 bulan kepada Pushidrosal untuk meneliti lebih dalam,” tukas Julius, Senin (4/1) malam waktu setempat.
Menurut Julius, ada sejumlah negara yang memiliki seaglider serupa. Hal itu juga diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
“Tadi Bapak KSAL sudah infokan bahwa teknologi semacam itu juga dipunyai oleh beberapa negara,” lanjut Julius.
Meski demikian, santer disebutkan seaglider tersebut milik China, seperti diberitakan media luar negeri, Naval News, The Guardian, Independent, hingga ABC News. Ada pula analisis viral di media sosial dari akun @Jatosint yang dikutip Naval News dan The Guardian.
Baca Juga: Sosok Han Hyo Joo, Aktris Cantik Korea yang Batal Main Drama Bareng Kim Soo Hyun
“Pengamat militer mengatakan drone itu nampak seperti Sayap Laut China atau Haiyi UUV,” tulis wartawan Helen Davidson di The Guardian.